Belajar dari manusia gerobak, yang berjalan dari lampung menuju surabaya, bersama istri dan empat orang anak, dengan niat mengurus berkas berkas yang hilang dan bersilahturahmi dengan keluarga disurabaya, berbekal, uang Rp.870.000: dibelikan gerobak Rp.650.000 sisa Rp. 220.000 untuk bekal dijalan, melangkah yakin dan pasti sampai disurabaya, diperjalanan tidur di masjid/mushola atau kelurahan setempat, makan kalau ada warga yang ngasih diterima, pantang untuk mengemis, butuh waktu 20 hari untuk sampai dari Lampung - Purwakarta, berawal dengan niat yang kuat, Allah memberikan kemudahan kepada keluarga manusia perahu, mereka dipertemukan dengan Bupati Purwakarta, di bantu dan di beri sangu untuk sampai ke surabaya, Allah Huakbar, Allah memudahkan jalannya keluarga manusia gerobak.
“Sesungguhnya Allah tidak akan mengubah nasib suatu kaum kecuali kaum itu sendiri yang mengubah apa apa yang pada diri mereka ” QS 13:11, perjuangan manusia gerobak menjadi salah satu kebenaran ayat Allah di zaman sekarang.
Niat yang mulia, sederhana mengurus berkas yang hilang, untuk kepentingan diri sendiri dan keluarga, serta silahturahmi menjadi sebuah cerita yang membahagiakan, kebesaran Allah hadir pada waktunya.
لاَ يُكَلِّفُ اللّهُ نَفْساً إِلاَّ وُسْعَهَا
Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya
Saat ini DKI JAKARTA sedang hiruk pikuk pemilihan calon kepala daerah, masing - masing calon memiliki kelebihan , kita sebagai Manusia ( kholifah Fil Ardhi ) yang Ulil Albab ( Yang Memiliki Akal ) harus menjaga mulut, pikiran dan perbuatan lakukan hal hal yang positif, sehingga PILKADA DKI bisa menjadi satu contoh positif bagi masyarakat indonesia.
Perjuangan manusia gerobak, dari Lampung ke Surabaya menjadi salah satu contoh, semua akan indah pada waktunya, Apapun hasilnya, itulah yang Allah inginkan, juga kita sebagai manusia yang berakal untuk bisa menjadikan kehidupan sebagai ibadah untuk mendapatkan amal shaleh, Allah tidak bisa di rekayasa, karena Allah maha pengasih dan penyayang, amin
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H