Bagi Anak-anak zaman sekarang yang namanya smartphone atau gadjet bukanlah hal yang baru, anak-anak zaman sekarang sudah mengenal dan mampu mengoperasikan smartphone atau gadjet bahkan kepadaiannya dalam mengoperasikan smartphone atau gadjet ada yang melebihi orang tuanya.
Smartphone atau gadjet zaman sekarang sudah meluas keberadaanya, hampir dipastikan disetiap rumah memiliki smartphone atau gadjet dengan jumlah dan merk yang beragam. Keberadaan smartphone atau gadjet merupakan hal yang lumrah dan bahkan setiap smartphone atau gadjet itu tak lepas dari genggaman anak-anak zaman sekarang sampai smartphone atau gadjet orang tua pun tak lepas dari genggamannya.
Namun keberadaan meluasnya gadjet dikalangan anak-anak menimbulkan dampak negatif, hal ini dikarenakan anak lebih banyak waktunya dalam menggunakan smartphone atau gadjet bahkan tidak sedikit anak mengalami penurunan semangat dan penurunan prestasi dalam belajar. Ada juga anak yang lebih senang dengan bermain game online dari pada belajar.
Game online atau lebih dikenal dengan Online Games adalah sebuah permainan (games) yang dimainkan di dalam suatu jaringan (baik LAN maupun Internet), permaianan ini biasanya di mainkan secara bersamaan dengan pemain yang tidak terbatas banyaknya. Menurut Januar dan Turmudzi (2006:52) game online ialah sebagai game komputer yang dapat dimainkan oleh multi pemain melalui internet.
Berdasarkan penelitian yang dipublikasikan dalam jurnal Pediatrics, diantaraya dilakukan di Seattle Children’s Research Institute (2011), Iowa State University (2010), dan Stanford University School of Medicine (2009), terlalu banyak/sering main game dapat mengganggu tumbuh kembang anak, diantaranya :
1. Masalah sosialisasi. karena lebih banyak menghabiskan waktu bermain dengan mesin (bukan manusia), maka anak bisa merasa canggung dan kurang nyaman ketika ada kesempatan untuk bergaul dengan temannya.
2. Masalah komunikasi. berkomunikasi bukan hanya sekedar berbicara dan mendengarkan saja, tetapi juga membaca ekspresi lawan bicara. Anak yang kurang dalam bersosialisasi biasanya akan kesulitan melakukan hal ini.
3. Mengikis empati. Banyak anak yang menyukai jenis game yang melibatkan kekerasan, seperti perang-perangan, martial art, dan sebagainya. Efek samping dari memainkan jenis game ini adalah dapat memacu agresivitas anak .
4. Gangguan motorik. Karena seringnya menatap layar maka tubuh akan sering diam dan menjadi kurang aktif dalam bergerak hal ini dapat mengurangi ruang gerak anak untuk melatih kemampuan motoriknya.
5. Gangguan kesehatan. Terlalu sering menatap layar dalam waktu yang lama dapat menimbulkan sakit kepala, nyeri leher, gangguan penglihatan bahkan dapat mengganggu waktu tidur.
Selain hal-hal diatas anak juga akan mengalami  stress dan Bosan sehingga yang ada dalam pikirannya kedua hal tersebut hanya bisa diatasi hanya dengan bermain game. stress dan bosan merupakan faktor utama pemicu anak mengalami candu terhadap game online.
Lalu cara seperti apakah dan bagaimana langkah untuk mengatasi kecanduan game online pada anak ?
Mengenai cara untuk mengatasi kecanduan game online pada anak untuk lebih jelasnya adalah sebagai berikut :
1. Berikan perhatian yang lebih terhadap anak.
Peran orang tua adalah faktor utama untuk mengurangi kecanduan anak pada game online yaitu dengan cara memberikan perhatian lebih kepada anak. Perhatian orang tua sangat dibutuhkan oleh anak, dan tidak ada anak yang tidak ingin diperhatikan oleh orang tuanya. Perhatian orang tua terhadap anak bisa dengan berbagai cara, diantaranya melalui pendekatan komunikasi, pendekatan psikologis, atau dengan pemberian stimulus pada anak yang sebelumnya belum pernah dilakukan. Buatlah anak senyaman mungkin ketika berada didekat orangtua, sehingga hal ini akan menyebabkan berangsur-angsur anak melupakan bermain game.
2. Pahami kebutuhan anak
Setiap anak memiliki kebutuhan baik dari segi materi atau dalam hal psikis. Setiap anak tentu ingin memiliki sesuatu yang disukainya, dan ini hal yang sulit dihindari orang tua. Jika selalu menuruti keinginan anak maka akan membuat anak menjadi manja, tetapi bila tidak dituruti tidak tega. Tetapi kita sebagai orang tua wajib mendidik anak, mendidik di sini bukan berarti menuruti semua kemauan anak kita. Dalam hal ini kita harus selektif dalam memenuhi keinginan anak.
3. Membuat jadwal liburan / rekreasi bersama
Setiap orang membutuhkan penyegaran, begitu juga dengan anak kita. Anak bisa jadi merasa jenuh dengan rutinitasnya setiap hari, Untuk mengurangi dan menghilangkan rasa jenuh anak, cobalah untuk membuat jadwal liburan bersama keluarga, misalnya berenang bersama, makan bersama, piknik, atau sekadar berkebun. Cara ini akan efektif diterapkan pada anak kita, Buatlah jadwal liburan bersama anak, mungkin setiap bulan atau setiap selesai ujian.
4. Masuklah ke dalam dunia anak
Caranya adalah dengan masuk ke dalam dunianya, tetapi tidak perlu sepenuhnya. Cukup mengetahui dasar dan inti dari dunia anak, misalnya tahu tentang game apa yang dimainkan, bagaimana cara memainkannya, atau sekadar mengetahui tokoh mana yang disukai anak. Dengan pendekatan seperti ini anak akan lebih terbuka kepada orang tua karena ia merasa kita sebagai orang tua sudah masuk dalam dunianya.
Demikianlah langkah atau cara untuk mengatasi kecanduan game online pada anak, intinya semuanya berada pada kedekatan orangtua terhadap anak.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H