(Jemparingan Jogja) Di pendopo bangsal Kamandhungan, anak-anak duduk rapi sambil memegang gendewa yang dipegang secara horisontal. Penggladhi memberi aba-aba dengan bahasa Jawa. Â
Bangunan megah ini sudah berusia ratusan tahun, namanya : Kagungan Dalem Bangsal Kamandhungan.Â
Terletak di sebelah utara Alun-alun Kidul, Kraton Yogyakarta, KDB Kamandhungan memiliki regol pintu masuk raksasa yang selalu terbuka menerima masyarakat yang ingin marak / sowan ( istilah bahasa Jawa, artinya : datang ke kraton).
Setiap Selasa sore para Kangjeng, abdi dalem kakung & putri selalu berlatih panahan gaya Kraton di halaman KDB Kamandhungan; sedangkan bagi masyarakat Umum disediakan hari lain, yaitu : Sabtu sore untuk anak-anak, dan Minggu sore untuk dewasa.
Kasultanan Ngayogyakarta Hadiningrat memiliki klub panahan bernama : Paguyuban Jemparingan "GANDHEWA MATARAM".
AWALnya hanya khusus beranggotakan para abdi dalem kraton, yang memiliki kepedulian tinggi untuk nguri-uri / melestarikan budaya warisan Sri Sultan HB ke-1, khususnya panahan tradisional Jemparingan gaya Mataraman Kraton Yogyakarta.
SEKARANG masyarakat Umum juga boleh nyawiji (bergabung) berlatih jemparingan bersama, BAHKAN boleh juga bergabung menjadi anggota. Di Kraton kita tidak hanya belajar skill memanah TANPA diincar dg dilihat mata, melainkan juga BELAJAR ETIKA, tata krama, bahasa, busana Ngayogyan yang benar, dll.
>> Kembali  AWAL
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H