Mohon tunggu...
Jemmima Averina
Jemmima Averina Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Unversitas Atma Jaya Yogyakarta

Don't Wish For it, Work For It !!

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Burger King atau Butcher King?

30 Maret 2021   12:13 Diperbarui: 30 Maret 2021   12:17 203
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Salah satu contoh dari gerakan ini adalah iklan dari perusahaan burger yaitu Burger King menjadi salah satu perusahaan yang terkena adanya culture jamming. Culture Jammers (sebutan bagi orang yang melakukan culture jamming) menganggap Burger King sebagai perusahaan yang memunculkan budaya konsumtif seperti memakan daging setiap harinya, menjual makanan yang tidak sehat, dan berbagai hal lainnya yang menyangkut isu sosial sehingga para culture jammers mengkonstruksi iklan dan logo mereka dengan sebutan sebagai Butchers King, murder king, obesity king, dan lain sebainya. Hal yang dilakukan oleh para culture jammers ini sendiri juga dipergunakan untuk mengingatkan masyarakat agar kita dapat mengurangi adanya budaya konsumtif yang buruk. (Putri, 2011)

Jadi bagaimana? 

Apakah kalian masih saja akan mengkonsumsi fast food setiap hari? 

Daftar Pustaka:

Storey, J. (2015). Cultural theory and popular culture an introduction (7th ed.). London: Routledge

Buchari, A. (2013). Postmodernisme dan Ideologi Budaya Nasional. Jurnal ilmiah Iqra', 7(1).

Putri, L. (2011). Culture Jamming Versus Popular Culture. Jurnal Ilmu Komunikasi, 8(1).

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun