Setiap negara harus bersikap kooperatif dalam hubungan ekonomi dengan negara lain, agar negara dapat memperoleh keuntungan yang maksimal dalam perdagangan internasional.Â
Perspektif liberal dalam ekonomi politik global terletak pada kebebasan individu dan batasan pasar, yang berarti tidak ada campur tangan pemerintah dalam berlangsungnya mekanisme pasar. Aktor utama liberalisme adalah "individu" (konsumen, perusahaan, wirausahawan).Â
Bagi kaum liberal, teori ini berfokus pada perilaku individu, perusahaan, dan juga pelaku usaha. Berbanding terbalik dengan merkantilisme yang aktor utamanya adalah "negara". Â
Perspektif Strukturalisme
Strukturalisme atau yang dikenal dengan istilah Neo-Marxisme adalah struktur sistem internasional yang ditentukan oleh tingkah laku individu antar negara dan ditujukan sebagai batasan atas pembuatan keputusan sebelum diputuskan oleh pemerintahan suatu negara.Â
Secara akademisi strukturalisme diawali dengan pendekatan ilmu budaya dan sosial yang berusaha membuka pola yang tertutup dari elemen-elemen penting yang telah dibangun.Â
Strukturalisme sendiri berakar dari pemikiran Karl Marx yang bernaung pada organisasi dibawah Gerakan kiri Baru (New Left).
Terdapat dua pendekatan dalam pemikiran Marx yang berpengaruh pada teori ini, yaitu :
1.Runtuhnya kapitalisme yang tidak terelakan.
2.Etika humanis yang meyakini bahwa manusia pada hakikatnya baik, dan akan membebaskan diri dari lembaga-lembaga yang menindas, menghina, dan menyesatkan.
Teori ini menempatkan keterkaitan antara ekonomi dengan politik sebagai elemen yang sangat penting untuk melihat segala hal dalam hubungannya mempengaruhi kehidupan sosial, budaya, dan politik dengan harapan menciptakan keadilan bagi seluruh kelas.
Terdapat 3 kelas sosial menurut Marx dalam teori strukturalisme: kaum borjuis (kaum pemilik modal), kaum proletar (kaum tertindas: buruh dan petani), model produksi (pengaturan perekonomian dan hubungan ekonomi).