Mohon tunggu...
Media Literasi Kita
Media Literasi Kita Mohon Tunggu... Penulis - Penulis

Media Literasi Kita berfokus pada penyebaran bacaan yang baik untuk masyarakat Indonesia.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Belajar Menyulut Cinta, Api, & Nada di Jejak Imaji

1 Januari 2024   14:24 Diperbarui: 1 Januari 2024   14:27 246
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Perayaan Pinggir Kali Jejak Imaji yang mengambil tema "Bersaksi dari Tepi" hari ketiga, 31 Desember 2023, sore harinya diisi dengan diskusi Jejak Sua yang menghadirkan Ilham Rabbani dan Jemi Batin Tikal dengan moderator Khaidar Naufal. Ilham dan Jemi ialah anggota Jejak Imaji yang baru saja menerbitkan buku puisi.

            Buku puisi Ilham Rabbani berjudul Mempelajari Silsilah Api (Jejak Pustaka, 2023) dan buku puisi Jemi Batin Tikal berjudul Yang Tidak Mereka Bicarakan Ketika Mereka Berbicara tentang Cinta (Litani Literasi, 2023). Setelah Kawasan Ekonomi Khusus Mandalika mulai dibangun pada 2018 silam, Ilham Rabbani menuliskan puisi "Jalan Simpang ke Selatan". Di antara gugus teks-teks lain dalam rupa berita, potret, rekaman suara, video, juga yang lainnya. Buku puisi "Mempelajari Silsilah Api" berupaya melihat realitas masyarakat-yang sedarah dengan Ilham, di sisi selatan Pulau Lombok, dengan kacamata yang lebih kompleks: kondisi keterpinggiran, pengerukan gunung-gunung, penutupan akses, di balik euforia pariwisata, dan pertanyaan anak-anak pada masa depan.

dok. Jejak Imaji
dok. Jejak Imaji

Buku puisi Jemi terbagi dalam dua bagian, bagian pertama "Melayat ke Luar" merekam dan menuliskan persentuhan penyair dengan peristiwa-peristiwa selama di perantauan. Sedangkan puisi pada bagian kedua "Melayat ke Dalam" terasa sangat personal karena penyair memfokuskan pijakan tulisannya tentang tempat kelahirannya, Bangka Belitung. Pada bagian ini pula Jemi menuliskan perihal pertambangan timah yang memiliki andil besar bagi terbentuknya sejarah dan kondisi sosial budaya masyarakat di sana. Penggarapan visual layout dan sampul buku berkolaborasi dengan Aka Rifai yang menawarkan konsep tipografi hasil riset dan eksperimen yang menggali kekuatan dari kata-kata.

            Buku puisi pertama dua penyair muda ini masih merekam konten bertema lokalitas dan menghadirkannya ke meja Sastra Indonesia. Keduanya bersepakat untuk tetap menggunakan "wajah" lokalitas dalam menyemarakkan perpuisian hari ini. Meskipun begitu, Ilham dan Jemi senang mengembara dan mencoba menuliskan tema-tema lain. Saat ini Ilham senang menggarap puisi bertema mitologi Nordik, sedangkan Jemi akhir-akhir ini senang mengalihwahanakan cerpen, novel, atau film yang ia sukai menjadi puisi.

dok. Jejak Imaji
dok. Jejak Imaji
Selepas diskusi di sore hari yang teduh di pinggir kali, malam hari dilanjutkan acara Genjreng Kali. Acara ini merupakan panggung terbuka untuk pembacaan puisi dan musik. Pada kesempatan penghujung 2023 kali ini, musisi muda ikut unjuk diri, semisal Budisni, Aziz Malik, DJ Redi Andreas, dan musikalisasi puisi dari Sasmita UNY hingga puncak pergantian tahun.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun