Mohon tunggu...
Jemi Sihombing
Jemi Sihombing Mohon Tunggu... Lainnya - mahasiswi Administrasi Pendidikan FKIP Universitas Jambi
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Tidak ada yang tidak mungkin jika kita berusaha mencapainya

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud Pilihan

Kesetaraan Gender dalam Pendidikan

20 April 2022   09:05 Diperbarui: 20 April 2022   09:08 398
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Hal ini dikarenakan minimnya pola pikir orangtua yang berpikiran bahwa perempuan suatu saat akan menikah dan hidupnya sepenuhnya mengabdi pada keluarga laki-laki. 

Kejadian ini biasanya terjadi pada keluarga yang ekonominya lemah yang tentu saja dengan alasan tersebut memaksakan orangtua untuk memilih anak perempuannya tinggal di rumah saja.

Perempuan dinomorduakan dalam pendidikan juga terjadi dikarenakan suatu saat kaum laki-laki dianggap kelak akan menjadi kepala rumah tangga dan bertanggung jawab dalam menafkahi keluarganya, sehingga pendidikan lebih diutamakan untuk mendukung perannya. 

Sedangkan perempuan dianggap hanya akan menjadi ibu rumah tangga yang hanya bekerja dalam hal mengurus rumah dan juga anak-anak dan juga suaiminya.

Dari pandangan tersebut, maka dinilai pendidikan tinggi tidak begitu penting bagi perempuan. Padahal sebenarnya anggapan ini tidak selalu benar. 

Bayangkan saja bagaimana misalnya jika dalam memimpin rumah tangga perempuan dituntut untuk mencari nafkah dan emimpin keluarganya? jika perempuan tidak memiliki pendidikan ynag berkualitas maka tentu saja perempuan tidak akan bisa menjalankan peran laki-laki dalam keluarga. 

Perempuan akan sangat sulit mendapatkan pekerjaan ynag layak dan memiliki pendapatan yang menetap, walaupun terkadang ada juga beberapa perempuan yang sukses tanpa menempuh pendidikan yang tinggi.

Perempuan harus memiliki tempat yang setara dengan laki-laki dalam keluarga dan juga masyarakat tentunya. 

Kesetaraan gender untuk pendidikan berkualitas harus diterapkan karena bisa kita lihat dalam pencapaian prestasi saat ini banyak perempuan yang sudah membuktikan bahwa perempuan itu juga bisa. 

Kesetaraan gender dalam pendidikan ini tentu saja harus ditingkatkan karena kesetaraan gender mutlak diperlukan agar perempuan memiliki kesempatan sama dengan laki-laki dalam memajukan dunia pendidikan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun