Nilai keindonesiaan, Pancasila, UUD 1945 tidak pernah terlewatkan di benak negarwan. Walaupun kekesalan itu ada secara individu dalam kelahan berpolitik juga nilai keindonesiaan di kedepankan. Karena Nasionalisme dan Karakter Bangsa sebagai landasan serta pijakan dalam penempatan etika, keindonesia dengaan memperjuangkan nasip bangsa Indonesia, dari Sabang sampai Merauke. Keindonesiaan dipahami sebagai persatuan dan kesatuan, menjaga eksistensi Bangsa, menjaga keutuhan NKRI, geo-politik dan lainnya.
Membangun Indonesia Harus Bersama-sama
Membangun Indonesia dalam bingkai kesatuan NKRI, mengapa NKRI saat kritis kita membutuhkan banyak kelompok, karena Indonesia adalah Negara multikultur. Sepantasnya pemerintahan Jokowi dan JK harus merangkul semua dalam membangun Negara tidak hanya membangun komunikasi sebatas di tingkatan elit. Tidak hanya berbicara kepentingan kelompok partai, kelompok suku ataupun hanya sebagai kepentingan mengeruk kepentingan rakyat. Bangimana kemudianukan den bangsa ini depersatukan dengan cara pandangnya pada kesatuan dan persatuan bangsa.
Walaupun pada awalnya Perabowo merangkul Jokowi untuk menjagokan sebagai Gubernur DKI Jakarta, dengan perimbangan otomatis Peresiden di 2014 momentum bagi Prabowo Subianto. Ternyata prdiksi tersebut menjadi sebuah cita-cita politk yang gagal bagi Prabowo. Strategi politik yang di Bangun itu Prabowo anggap gagal, akan tetapi disisi lain Prabowo pun harus bangga dengan tidakan seperti itu Prabowo membidik sosok yang pantas untuk memimpin Indonesia.
Dengan seperti itu makan penilaiaan pertemuan kemarin siang antara Jokowi dan Prabowo menjadi titik terang, artinya membangun Indonesia tidak menempatkan pada kepentingan politk dan saling sikutan. Menjadikan catatan penting berpolitik itu soal biasa yang lebih penting adalah membangun Indonesia secara bersamaan. Kita belum tahu dalam berjalannya waktu akan seperti apa?. Apalagi mengantisipasi ancaman dari luar.
Kata kuncinya adalah : Membangun Indonesia Kita Membutuhkan Sosok Negarawan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H