Mohon tunggu...
jemariku
jemariku Mohon Tunggu... Lainnya - JEjak MAnusia dalam RIngkasan dan KUtipan

Buat tanpa Tapi ... Lakukan tanpa Nanti ...

Selanjutnya

Tutup

Diary

Si Gus dan Setetes Sakti

24 Oktober 2021   01:21 Diperbarui: 24 Oktober 2021   01:24 92
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Si Gus dan Setetes Sakti

Fajar menyingsing, Si Gus mandi dan tak sempat sarapan nasi 2 porsi. Dengan semangat pagi ia bergegas ke sebuah tempat penusukan yang kini justru dicari-cari kebanyakan orang. Sekretariat RW. 23... yaa itulah tempatnya.

Senyam senyum di parkiran, jantung dag dig dug tak karuan. Berjalan menuju Pak Satgas yang gagah bak tentara jaga pos pertahanan.
"Maaf dek, ini hanya untuk yg ke- 1, itupun Pfizer...". ucap Pak Satgas menjelaskan.

"Tak masalah" batin Si Gus sambil menarik stang gas menuju lokasi berikutnya. Kali ini SDN Peng****** IV, sesuai arahan petugas di Lapangan.

Sesampainya di lokasi kedua, Si Gus bingung... karena apa yang ia cari ternyata tak ada pula di sana. "Dosis 1 pak" kata tukang parkir. Si Gus balik badan melanjutkan pencariannya. Pagi itu memang sangat ramai, banyak orang lalu lalang di jalan. 'Setetes Sakti' memang kini sedang viral mengalahkan urgensi sarapan pagi nasi uduk sambal terasi.

SMA 13 "semoga ada", harap Si Gus. Berbekal petunjuk dari para om satgas yang ia tanyai, akhirnya sampailah ia di lokasi. Nah loh, ternyata sepiii... hanya ada surikity sekolah yang lagi nyeruput kopi. "Maaf mas, sekolah kita lagi gak ngadain". Toeng.. Si Gus pun berkecil hati.

Kalau begitu, jempol harus beraksi. Lihat info, buka map... yaps, SDN Se******* Jaya. Si Gus berbinar melanjutkan aksi. Gas polll...

Di pintu masuk, Si Gus udah feeling. Macam sarjana muda saja yang sedang cari pekerjaan, ditolak sana ditolak sini... dipingpong sana dipingpong sini... nasib.
Mencari siNopak ke-2 ternyata lebih sulit dari mencari siNyonya ke-2, batin Si Gus mulai resah.

"Lokasi terakhir... kudu dapet" desis Si Gus, kali ini Masjid al-Amin (arah pom bensin) menurut pak kumis yang konon katanya juga mengaku satgas kopid19, katanya sih di sana ada. Eng... ing... eng... benar saja, 'Setetes Sakti' ada tapi jenis berbeda, kabarnya lebih sakti dari yang sebelumnya...

Putus sudah harapan Si Gus, karena bukan itu yang dia cari. "Disana mas ada".. "Disitu dek ada".. "Disono".. "Disono".. "Disono".. Ahhrrggghhh...Si Gus pusing dan menghentikan pencariannya. Karena menurutnya percuma, kalau pun ada... toh akan disuruh pulang... karena dirinya kini hipertensi.

See you next time

#inikisahnyata.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun