Don Mueang, 16 Agustus 2022
Nb : Krungthep Mahanakhon adalah nama Asli dari Bangkok, katanya mulai 2021 mulai diberlakukan pemakaian nama tersebut.
Akhirnya penantian dari tahun 2018 tiba hari, empat tahun kedepan . Penantian untuk sowan ke rumah Lisa Blackpink dan Elkan Baggott tercapai setelah sebelumnya tidak diperbolehkan akibat pandemi Covid, 2018 pada awalnya sempat menjadwalkan ke Bangkok namun karena pada tahun itu jadi volunteer Asian Games Jakarta makanya dipending dulu.
Sebenarnya Bangkok itu bukan tujuan utama karena dari awal inginnya mengunjungi Manila dulu dikarenakan harganya yang paling mahal filght kesana dibandingkan ibukota lainnya (Myanmar,Kamboja, sm Laos ga diitung) namun berhubung Ninoy Aquino (bandara Manila) masih ditutup pasca-Covid, maka belok arah ke Bangkok arena Don Mueang dibuka.
Saya pribadi jika dibilang berkesan atau tidak, mungkin jawabannya lebih condong ke tidak berkesan karena meskipun akses transportasi umumnya baik (hampir sebanding Singapore namun untuk kuantitas jangkauan lebih merata Bangkok) dan memang orangnya pada friendly pada stranger, tetapi mereka melupakan hal paling dasar : Kemampuan Bahasa Inggris mereka tergolong kurang untuk ukuran sebuah Ibukota yang dikunjungi macam-macam turis dengan bahasa masing masing dan karema itulah banyak public sign yang dirasa penting namun karena tidak ada tulisan Inggrisnya jadi agak missinterpretasi. Jadi saya tidak ada kesan baik (selain upacara bendera di Kedutaan) lebih ke menantang sih, dan yang perlu di-highlighted saya sering gumun sendiri sampai berpikir "bajingann, ngopo aku adoh adoh dolan neng kene".
Dan untuk plesiran kali ini entah terpikir untuk memakai Couchsurfing untuk menginap sekedar semalam saja sambil mengetahui local knowledge atau sekedar thoughts mereka, dan akhirnya mendapat local host Couchsurfing disana, namanya Tian. Orang ini ternyata bekerja di salah satu universitas sebagai staf yg menangani foreign student maka mungkin tujuan dia menawarkan sebagai host saya di Bangkok adalah melatih bahasa Inggrisnya, selama ngobrol dengan dia rasanya kepercayaan berbahasa inggris saya cukup diatas rata-rata. (Heheheheheheh)
Salut saya untuk orang Bangkok adalah mereka nggak capek jalan dalam kehidupan sehari-hari mereka, bahkan mungkin jarang ada yg memakai jasa transportasi (disana ada ojek pengkolan maupun Grab) kecuali untuk pengantaran makanan (Grabfood), sebagai seorang Indonesia yang terbiasa dengan naik Motor walaupun dekat, jelas itu sangat melelahkan namun itu juga sebagai cambuk bagi diri saya sendiri untuk tidak terlalu menggantungkan kendaraan mesin untuk sekedar jarak dekat. (bisa aja jauh kalau memungkinkan)
Saran saya sih kalo mau kesana mending punya bekal bahasa Thailand untuk menjelajahi tempat, sekedar basic aja membantu atau nggak punya teman lokal maupun orang indonesia yang bisa berbahasa Thailand jadi tidak repot untuk berinteraksi dengan mereka , Ohya ini saran tidak saya rekomendasiin sih namun jika anda berjiwa tourist, ingin bangkok nightlife yang tersohor dan paling penting yang bisa bahasa inggris, saran saya cari lokasi penginapan di daerah Asoke, Nana, dan Sukhumvit .
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H