Mohon tunggu...
Zema
Zema Mohon Tunggu... Penulis - orang biasa

Hidup ini sederhana, perasaan memperumitnya

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Masih Ada Untung Walau Buntung

3 November 2020   00:53 Diperbarui: 3 November 2020   01:22 127
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kita tak Ingin Khawatir Terlalu Lama

Dalam salah satu Kanon Tua, Tuhan pernah berkata "Janganlah kuatir akan hari esok, karena hari esok punya kesusahannya sendiri. Kesusahan sehari cukuplah sehari..."

Inilah nikmatnya dari kata untung aja kita tak menjadi khawatir sampai gila , malah kita mensyukuri nikmat yang masih ada meski sedikit setidaknya masih ada yang tersisa.

Lagi kata Tuhan dalam kanon tua, "Siapakah di antara kamu yang karena kekuatirannya dapat menambahkan sehasta saja pada jalan hidupnya?" ya tepat sekali! Setidaknya hidup ini masih ada. Kalau gagal kita bisa coba lagi tapi kalau sudah mati kita tak bisa berbuat apa-apa lagi. Kita mengucapkan "untung aja" sebagai syukur kita untuk yang masih tersisa.  Kita tidak mau rasa khawatir menggerogoti raga dan jiwa sehingga untung aja, berubah makna menjadi santai aja. Untung aja menjadi, yaudahlah biarin aja, untung aja menjadi, kita coba lagi ya...

Hehehe.. ya begitulah

Saat ini ada saja peristiwa -peristiwa mengejutkan terjadi. Banyak orang sedang berduka, banyak yang hilang pekerjaaannya. Sebagai anak muda, kita merasa kesempatan lowongan kerja semakin kecil lingkupnya. Hemm,, sulitkan kuliah tidak bertatap muka? Sulitkan habis lulus belum bisa kemana-mana? Sulitkan tidak bisa leluasa nongkrong lagi? Sulitkan? Sulitkan? Sulitkan?

Berhentilah meratapi yang terhilang. Persitiwa sudah terjadi biarlah terjadi, syukuri yang masih ada meski tak besar jumlahnya.

Tetap semangat untuk semuanya sebab masih ada untung dalam buntung. Mungkin kita hanya belum melihatnya saja.

Salam hangat

Bandung, 3 November 2020

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun