Kita tak Ingin Khawatir Terlalu Lama
Dalam salah satu Kanon Tua, Tuhan pernah berkata "Janganlah kuatir akan hari esok, karena hari esok punya kesusahannya sendiri. Kesusahan sehari cukuplah sehari..."
Inilah nikmatnya dari kata untung aja kita tak menjadi khawatir sampai gila , malah kita mensyukuri nikmat yang masih ada meski sedikit setidaknya masih ada yang tersisa.
Lagi kata Tuhan dalam kanon tua, "Siapakah di antara kamu yang karena kekuatirannya dapat menambahkan sehasta saja pada jalan hidupnya?" ya tepat sekali! Setidaknya hidup ini masih ada. Kalau gagal kita bisa coba lagi tapi kalau sudah mati kita tak bisa berbuat apa-apa lagi. Kita mengucapkan "untung aja" sebagai syukur kita untuk yang masih tersisa. Â Kita tidak mau rasa khawatir menggerogoti raga dan jiwa sehingga untung aja, berubah makna menjadi santai aja. Untung aja menjadi, yaudahlah biarin aja, untung aja menjadi, kita coba lagi ya...
Hehehe.. ya begitulah
Saat ini ada saja peristiwa -peristiwa mengejutkan terjadi. Banyak orang sedang berduka, banyak yang hilang pekerjaaannya. Sebagai anak muda, kita merasa kesempatan lowongan kerja semakin kecil lingkupnya. Hemm,, sulitkan kuliah tidak bertatap muka? Sulitkan habis lulus belum bisa kemana-mana? Sulitkan tidak bisa leluasa nongkrong lagi? Sulitkan? Sulitkan? Sulitkan?
Berhentilah meratapi yang terhilang. Persitiwa sudah terjadi biarlah terjadi, syukuri yang masih ada meski tak besar jumlahnya.
Tetap semangat untuk semuanya sebab masih ada untung dalam buntung. Mungkin kita hanya belum melihatnya saja.
Salam hangat
Bandung, 3 November 2020
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H