Tidak diduga, Tidak disangka, bak tayangan film di bioskop, mendadak semua berubah. Kehadiran Covid-19 yang terkesan mendadak, akan dikenang sebagai sejarah baru bagi dunia. Â Salah satu dampak dari peristiwa ini berimbas pada orang tua siswa dimana kewajiban belajar anak menjadi tanggung jawab "orang rumah"
Keluh-kesah mulai terdengar bersaman dengan pengakuan betapa besarnya jasa para guru di sekolah (Sabar-sabar aja ya yang punya emak "super" kaya saya" hehe).
Berbicara tentang tanggung jawab orangtua mengajar anak, tahukah anda? (eh langsung aja ya, hehe). Â Jadi gini melalui Kitab Perjanjian Lama, (Khususnyya di antara lima kitab Pentateukh: Kejadian, Keluaran, Imamat, Bilangan, Ulangan) dapat dilihat bahwa Allah pernah membentuk keluarga-keluarga Israel menjadi lembaga pendidikan pertama dimana yang bertanggung jawab atas pendidikan anaknya adalah orangtua, terutama ayah.
Dikutip dari Buku W. Stanley Heath berjudul Teologi Pendidikan Anak maka kurang lebih seperti gambaran  pola pendidikannya :
Anak laki-laki Israel diasuh oleh ibunya sampai usia tiga tahun, kemudian mereka mendampingi ayahnya di ladang serta belajar memelihara dan melindungi ternak dari terkaman binatang buas. Pada waktu yang sama mereka belajar sikap ayahnya dalam menghadapi tantangan dan serangan.
Anak perempuan akan diasuh terus oleh ibunya sampai waktu menikah. Ia disiapkan dengan belajar cara mengatur rumah tangga, seperti memasak dan menjahit. Selama masa itu, ia mempersiapkan bekal yang akan diperlukannya ketika nanti berumah tangga sendiri.
Nah, berikut ini Isi pengajaran yang diberikan orangtua, mereka harus memampukan anak-anaknya untuk:
1. Beribadah kepada Allah, pencipta langit dan bumi
2. Siap untuk menikah dan mendirikan rumah tangganya sendiri.
3. Mengembangkan keterampilan kerja agar dapat membiayai dan mengrus rumah tangganya itu.
Namun di antara semuanya itu, yang terutama adalah orangtua pada jaman Israel kuno harus mengutamakan relasi anak-anak mereka dengan Tuhan. Pengenalan akan Allah haruslah di ajarkan secara berulang-ulang saat sedang di rumah, di perjalanan, bahkan di ladang sekalipun.