Mohon tunggu...
jefry Daik
jefry Daik Mohon Tunggu... Guru - seorang laki - laki kelahiran tahun 1987

pernah menjadi guru pernah menjadi penjual kue pernah menjadi penjual tahu pernah menjadi penjual Nasi

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Ciuman Sang Dewi

9 November 2020   07:48 Diperbarui: 9 November 2020   08:01 165
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi : Idham Padmaya Mahatma

karya: Jefry Daik

Aku berteman denganmu bukan untuk itu.

Berpegangan tangan sambil menulis nama di atas pasir

Atau sekedar memandang langit yang Satu

Adakalanya aku hanya ingin bersyukur

Masih memiliki satu hari dengan dirimu disisiku

Aku ingin memahat namamu pada seisi kulit dan ragaku

Dan memamerkan wajahmu pada hati yang bertanya

Namun...dapatkah aku mengatakan itu sekarang?

Bagai dewi kau singgah seakan berlabuh

Namun dengan satu kecupan kau telah pergi

Merana....

Merana aku!

Nelangsa di bibir surya kelam berwarna jingga dan kelabu

Ah...kusadari aku telah dipermainkan dewi langit

Kusangka ia adalah dewi padi,

Ternyata dia bukan dari bumiku.

Padahal...wujudnya begitu natural

Enggan diri kini menyesal

Dewiku...terbang bersama selimut cantiknya

Wajahnya tertutup cadar

Tanpa menoleh ia hilang ditelan rembulan

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun