karya: Jefry Daik
Aku berteman denganmu bukan untuk itu.
Berpegangan tangan sambil menulis nama di atas pasir
Atau sekedar memandang langit yang Satu
Adakalanya aku hanya ingin bersyukur
Masih memiliki satu hari dengan dirimu disisiku
Aku ingin memahat namamu pada seisi kulit dan ragaku
Dan memamerkan wajahmu pada hati yang bertanya
Namun...dapatkah aku mengatakan itu sekarang?
Bagai dewi kau singgah seakan berlabuh
Namun dengan satu kecupan kau telah pergi
Merana....
Merana aku!
Nelangsa di bibir surya kelam berwarna jingga dan kelabu
Ah...kusadari aku telah dipermainkan dewi langit
Kusangka ia adalah dewi padi,
Ternyata dia bukan dari bumiku.
Padahal...wujudnya begitu natural
Enggan diri kini menyesal
Dewiku...terbang bersama selimut cantiknya
Wajahnya tertutup cadar
Tanpa menoleh ia hilang ditelan rembulan
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H