Rumit, kasih!
Arah mengacu ibarat segenggam harapan palsuÂ
inginnya hanya membisu, tapi... jiwa terbawa masih
mata dan hati beradu, namun... masih pula tak sanggup melaju
banyak ulir disana...banyak pola yang sama, tapi masih kucoba menelaah
aku tersesat. Seperti inikah liar dalam lebat tatapanmu?Â
kelihatan jalannya memberikan peluang, tapi ujungnya buntu
tak bisa pulang, seperti terpesona dalam bayang caramu
tersisa wajah menengadah ke atas
apakah Tuhan sedang bercanda?
menaruh aku dalam labirin hatimu.
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!