Mohon tunggu...
jefry Daik
jefry Daik Mohon Tunggu... Guru - seorang laki - laki kelahiran tahun 1987

pernah menjadi guru pernah menjadi penjual kue pernah menjadi penjual tahu pernah menjadi penjual Nasi

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Balada Anak Yatim

30 September 2020   20:44 Diperbarui: 30 September 2020   20:58 149
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber : duniaku.com

Terimakasih Tuhan.. Aku bisa melihat ibuku yang sakit sambil belajar

Membantu dagangan sambil mengerjakan PE-ER

Menyemir sepatu demi pulsa data, Berhemat uang demi nasi besok hari

Dulunya aku Cuma menadah tangan bila ke sekolah

Terimakasih Tuhan...aku bisa belajar lebih mudah

Tanpa harus mengganti sepatu yang kerap becek terendam banjir

Tanpa pikir buku-buku yang mahal harganya

Di internet semua tersedia

Tapi.... Kalau guru terus mengirim tugas

Kalau kakak terus menggerutu

Dan handphone meledak mendadak

Ini gempa di dalam tsunami

Puting beliung dalam banjir bandang

Untuk kami tanpa seorang ayah

Kemana harus kami mengembara?

Oh.. Korona.

Siluman ular dalam negeri dongeng

Ibarat mak lampir tawamu menyeramkan

Memaksa kami bergidik seolah bertemu Mbah kunti?

Atau...Haruskah kami semua jadi tuyul?

#Ikhlas, Hari terakhir di bulan September

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun