PIL "K" ADA
Seorang berdasi longgar menerobos air cetek, Sepatunya terangkat tinggi setinggi mentari berwarna pudar. Pria itu berlari dengan wajah enggan, Menerobos kerapatan massa mengabaikan mereka yang berdebat, seolah isu social dianggap siapa.
Sementara lengan baju mulai menyingsing, arah kamera memotret rupa, dan sang pria merogoh sakunya mencari sesumbar logam yang tersisa. Logam bergambar burung, di ukir serumit hidup
Kepalanya pening mata berkunang-kaning. Deru klakson memekakan telinga menambah kentalnya frustasi dalam negri.
Bersandar dengan tas hitam tipis bekas menampung diktat -- diktat ilmu social dan politik
Pria itu...mendekati kelontong milik entah siapa.
Masker,...Minuman Jahe dan antiseptic menjajakan diri berwarna -- warni. Baru saja pria itu ingin membeli sesuatu, Seorang wanita paruh baya langsung memotong suaranya menanyakan handsanitiser. Transaksi secepat kilat terjadi lalu wanita itu nyelonong pergi tanpa pamit.
 "Ada Pil K?" Tanya sang pria berdasi longgar tanpa sepatu. Panas, gerah dan capek menuntunnya membayangkan jauh langkah beradu di air cetek berwarna coklat.
"Pil K?" sahut sang Mbah, sambil merenung"Pik K ada!" Jawabnya sambil lalu.
Ah...Tidak sia -- sia dari senayan ia berlari, dan malah nyasar untuk bertanya kepada si Mbah berwajah misterius, Tersembunyi dibalik masker scuba
"berapa harganya?"