Mohon tunggu...
jefry Daik
jefry Daik Mohon Tunggu... Guru - seorang laki - laki kelahiran tahun 1987

pernah menjadi guru pernah menjadi penjual kue pernah menjadi penjual tahu pernah menjadi penjual Nasi

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Batin yang Bergumul

19 September 2020   21:39 Diperbarui: 19 September 2020   21:44 92
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Wajah membisu...

Menatap cermin dalam lamun

Tanpa kata hanya mata

Terbuka berkaca-kaca

Ada retak...

Bukan pada cermin kaca

Bukan pada kayu lusuh berbentuk meja dan kursi usang

Tapi segores pada benak

Luka menganga

Beranak tiri di hati yang sembilu

Sengit bergumul

Antara nyata dan maya

Seorang bayi merengek dalam keranjang

Menendang - nendang kenyatan 

Dan sebotol susu tak lagi mereda tangis

Lalu pintu dibuka

Airmata tumpah ruah

Sang ayah pulang tanpa kata 

Menyentuh bahu sang istri

Lalu mereka berangkulan

Kontrakan..

Listrik...

Perut...

Anak...

Semua membaur dalam isak yang tertahan

Bayi yang cengeng...

Suami yang langgeng

Keranjang yang becek

Dan jam dinding yang merengek

Tak usah hirau

Walau suara parau

Buat apa kacau?

Kemarau ini masih akan berkicau

Mereka...menimang sang bayi

Mengisi lengan kepada tubuh yang rindu

Meninabobokan hari penuh kepenatan

Hhhhh....

Korona

Suatu musik penghantar keakraban

Antara kecut di batin yang bergumul

Karya: Jefry Daik

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun