Perselingkuhan, perceraian, perzinahan , korupsi dan lain sebagainya bersaing ketat dengan banjir, gunung meletus, hutan terbakar dan lainnya.Â
Bumi pun marah melihat tingkah manusia yang semakin hari semakin jauh dari kebenaran. Islamophobia akut melanda setiap individu hingga mereka membiarkan diri mereka dididik oleh barat dengan narasi-narasi sesat mereka.
Akibat berikutnya, mereka di sisi lain beramal sebagai hamba Allah, disisi lain sebagai beramal sebagai hamba setan. Inilah kemunduran berpikir yang sangat dan harus segera diperbaiki.Â
Jika saja Islam sebagai pembawa Rahmat ini di terapkan tentulah hidup akan lebih baik. Diterapkan dalam artian Kaffah, menyeluruh. Sebab faktanya jika kita mempelajari Islam lebih mendalam, tak hanya berisi panduan untuk beribadah individu saja namun hingga panduan berekonomi, pendidikan, hingga bernegara.
Lantas ,jika seseorang individu muslim, merasa sah-sah saja mengubah perilakunya padahal syariat melarangnya apakah yakin tak ada hisab atas amalnya tersebut? Amal baiknya dihitung saat ia mendatangi majelis taklim dan tak dihitung saat mendatangi diskotik, berdua-duaan, atau bahkan bercampur baur?
BerIslam semestinya konsisten, ketika Allah memerintahkan sesuatu maka jawabnya hanyalah sami'na wa ato'na. Sebagaimana firman Allah dalam Qs an-Nur: 51 yang artinya," Artinya: "Hanya ucapan orang-orang mukmin, yang apabila mereka diajak kepada Allah dan Rasul-Nya agar Rasul memutuskan (perkara) di antara mereka, mereka berkata: Kami mendengar, dan kami taat. Dan mereka itulah orang-orang yang beruntung."
Maka, menjadi Muslim yang konsisten, apapun berbuatannta standarnya tetap halal haram adalah mutlak, hingga mati, sebagaimana firman Allah dalam QS Ali Imran :102 yang artinya," Artinya: "Wahai orang-orang yang beriman! Bertakwalah kepada Allah sebenar-benar takwa kepadanya dan janganlah kamu mati kecuali dalam keadaan muslim".
Tak ada keringanan sedikitpun untuk mendua dalam iman dan amal, sekali kau mengucapkan kalimat syahadat selamanya kau tunduk, patuh kepada Allah SWT. Maka, sekali lagi, tak bisa berubah keadaannya, dimana konsisten beriman dan beramal shalih dalam sistem hari ini. Harus dicabut dan digantikan dengan syariat Allah SWT . Wallahu a' lam bishshowab.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H