Â
Inilah pil pahit yang terpaksa kita telan, sebab kapitalisasi merajalela dalam segala aspek, terutama yang berkaitan dengan pelayanan kebutuhan publik. Kapitalisasi jelas tumbuh subur dalam sistem kapitalisme yang akarnya sekuler. Yaitu pemisahan antara agama dan kehidupan, artinya, kemunculan pemimpin tanpa hati bahkan tanpa takut kepada Allah SWT sangatlah wajar dalam sistem hari ini.
Perhatian Islam Paripurna
Islam menjadikan penguasa memperhatikan kondisi jalan sebagai bentuk tanggung jawabnya sebagai raa'in yang mengurus semua kebutuhan rakyat. Rasulullah Saw. Bersabda, "Imam (Khalifah) adalah raa'in (pengurus rakyat) dan ia bertanggung jawab atas pengurusan rakyatnya." (HR al-Bukhari).
Â
Jalan adalah salah satu fasilitas umum yang harus diperhatikan negara, apalagi jalan adalah nadi perekonomian, distribusi kekayaan alam tergantung dari lancar tidaknya kendaraan pengangkut di jalan. Setiap gangguan harus bisa diprediksi oleh negara agar aman dan nyaman.
Â
Sudah pasti negara akan membangun infrastruktur terbaik, dengan pembiayaan dari Baitulmal yang memiliki duabelas pos pendapatan, yang semuanya telah ditetapkan oleh syariat. Pengeluarannya pun Khalifah akan memiliki kekuatan pengurusan, sebab ia pemimpin yang sangat takut azab Allah ketika kekuasaan ada padanya namun ia lalai.
Â
Islam sangat memperhatikan aspek keamanan dan kenyamanan jalan, bahkan untuk binatang pun tak luput jadi perhatian. Kebijakan Umar bin Khattab dalah contoh nyata tanggung jawab penguasa atas hak rakyatnya.Â
Kata-kata Umar yang sangat masyhur, ". . Seandainya seekor keledai terperosok karena jalanan yang rusak, aku sangat khawatir karena pasti akan ditanya oleh Allah SWT, "Mengapa kamu tidak meratakan jalan untuknya?". Hal ini menunjukkan betapa Umar pemimpin yang sangat takut azab Allah daripada sekadar pengakuan bahwa ia adalah pemimpin.