Bagi para Opinier, penulis opini, berita adalah bahan baku utama dan harus ada. Fresh, up to date, kekinian dan lengkap agar opini pun cetar membahana, "fresh from the oven" hangat , wangi sampai di pembaca, bahan jika bisa tak hanya banyak yang baca tapi juga laris di share ulang.
Â
Itu idealnya, tapi mana ada di dunia ini kondisi yang benar-benar ideal bukan? Terkadang penulis kelas kakap pun, yang ia lama berkecimpung di dunia peropinian juga dihinggapi rasa malas, jenuh hingga ingin berhenti menulis. Lebih akut lagi, hibernasi berlama-lama seolah menulis menjadi beban terberat dalam hidupnya.
Â
TOR (Term of  Reference) atau TOS (Tulisan Opini Singkat) yang sejatinya ada untuk memudahkan penulis menentukan tema dan ulasan tulisan opininya lewat begitu saja bahkan hingga kadaluarsa. Tidak hot lagi sebab sudah tergantikan oleh berita lain, ada yang lebih viral padahal yang viral sebelumnya belum ketulis
Panik? Iyalah, masak engga? Bahkan tak jarang malah menjadi simalakama, mau tetep nulis berita lama sudah basi, mau gak ditulis mengikuti berita baru gak keburu atau bahkan malah ambyar. Ujung-ujungnya yang sudah akut malah lanjut hibernasi.
Saya ada beberapa tips untuk mengatasinya, siap menyimak? Untuk beberapa penulis bisa jadi tips saya sudah tidak asing, tapi tak ada salahnya kita refresh ulang
Pertama, Tatabuk ( terus mengikuti satu berita secara konsisten)
Setiap berita sejatinya selalu berlanjut. Terutama jika berita viral. Media akan terus mengulik dan menggali dari berbagai sisi, ingat berita viral "staycasion" terlarang pegawai di sebuah perusahaan di kota Karawang agar mendapatkan perpanjangan kontrak? Jika anti semua mengikuti beritanya, tak hanya sudah diberitakan perusahaan yang bergerak di bidang apa, tapi juga direktur yang cabul itu, sudah dipecat, kini malah beritanya beralih menguliti sisi kehidupan karyawati yang melaporkan perbuatan bosnya ke polisi.
Â