Mohon tunggu...
Rut Sri Wahyuningsih
Rut Sri Wahyuningsih Mohon Tunggu... Penulis - Editor. Redpel Lensamedianews. Admin Fanpage Muslimahtimes

Belajar sepanjang hayat. Kesempurnaan hanya milik Allah swt

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Rusunawa, Balada Papan bagi Rakyat

5 Februari 2022   22:54 Diperbarui: 5 Februari 2022   22:57 227
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto: who/pinterest

Yang disebut rakyat adalah setiap orang yang memiliki identitas sebagai warga negara suatu wilayah, baik itu muslim maupun non muslim, kaya atau miskin, hitam, putih, merah dan berbagai bahasa. Semua itu layak mendapatkan tempat tinggal yang layak, jika pemenuhannya belum sempurna bisa dipastikan aturannya yang salah, mekanisme pemenuhannya yang belum tepat. 

Apalagi, sistem kapitalisme menjadikan mekanisme kepemilikan rumah yang melibatkan bank dan mengandung riba. Padahal jelas mekanisme ini adalah beban yang mencekik rakyat. Selain riba haram, mekanisme denda membuat utang semakin menumpuk jika tidak segera dilunasi. Wajar saja, jika masih banyak rakyat yang belum memiliki rumah, hingga ada yang tinggal di pemukiman kumuh atau bahkan menjadi gelandangan. ASN sekalipun. Pasti masih lekat di ingatan, bagaimana seorang ASN guru tinggal di bekas kandang sapi, maka wajar jika Rusunawa menjadi alternatif terbaik bagi ASN hari ini, di tengah beratnya beban hidup. 

Bagaimana solusi Islam? Tentu sebagai agama yang paripurna, Islam memiliki solusi yang tuntas. Fungsi pemimpin dalam Islam adalah periayah ( pengurus) sehingga dialah yang menjamin rakyatnya hidup sejahtera, sejak bangun tidur hingga tidur kembali. Sejak masalah ekonomi hingga kesehatan. Maka, soal perumahan pun demikian, negara yang menerapkan syariat Islam akan membangun perumahan layak dan murah bagi rakyatnya, bisa dicicil tanpa bunga. Di sisi lain, negara akan memantau setiap kepala untuk bisa bekerja mencari nafkah bagi keluarganya, negara akan memberi modal atau pelatihan atau apapun yang dibutuhkan agar ia bisa bekerja dengan maksimal. 

Jika individu tersebut lemah, maka negara akan menyantuni dan memberikan nafkah kepada dia dan keluarganya. Sementara kebutuhan pokok yang sifatnya sosial atau Umun, seperti pendidikan, kesehatan dan keamanan maka setiap individu tidak dibebani apapun alias negara yang membiayai sehingga siapapun bisa mengakses dengan mudah. Dari mana negara mendapatkan pendanaan yang besar untuk setiap kewajibannya untuk rakyat? Baitul mal jawabannya. 

Berbeda dengan APBN negara, Baitul mal tak mendapatkan pemasukan dari sesuatu yang diluar ketentuan syariat yaitu utang dan pajak. Melainkan dari pendapatan yang sudah ditetapkan syariat seperti zakat, hasil dari pengelolaan kepemilikan umum dan negara, jizyah, fa'i, kharaj dan lainnya. Pada akhirnya masalah perumahan tak akan menjadi horor bahkan balada bagi para pencari rumah.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun