Hal ini butuh teladan dari pemimpin yang tahu dan sadar setiap amalnya akan dihisab oleh Allah SWT, zat yang menciptakan segala sesuatu berikut mengaturnya. Upaya Umar bin Khatab memang tidak murah, pendanaan yang besar sudah pasti sangat dibutuhkan,mengingat ia sebagai pemimpin akan menjamin 100% mereka yang sakit dan tak bisa mencari nafkah bagi keluarganya.Â
Kebutuhan pokok dan tersier keluarga yang ditinggalkan akan dipenuhi, sebab jika tidak akan berpengaruh pada tingkat kesembuhan pasien. Selama karantina semua gratis, tak ada motif ekonomi. Semua karena ketaatan sebagaimana hadist Rasulullah Saw, "Imam (Khalifah) adalah raa'in (pengurus rakyat) dan ia bertanggung jawab atas pengurusan rakyatnya." (HR al-Bukhari).Â
Biaya itu berasal dari Baitul mal. Dimana sumber pemasukannya berasal dari kepemilikan umum, kepemilikan negara, zakat, jizyah, fa'i dan lain sebagainya. Inilah yang menguatkan pengurusan negara tetap berjalan, beda dengan APBN, yang justru membebani rakyat karena ada kewajiban membayar utang dan pungutan pajak.Â
Negara akan mengedukasi rakyat agar hidup lebih sehat, menyediakan sarana prasarana penunjang kesehatan, demikian juga akan mendorong penelitian berbagai hal yang bersangkutan dengan pelayanan kesehatan umat. Tak lupa memperbaiki sistem kesehatan, agar muncul output yang cerdas, tangguh dan paham teknologi berikut pemanfaatannya bagi kemaslahatan umat.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H