Mohon tunggu...
Rut Sri Wahyuningsih
Rut Sri Wahyuningsih Mohon Tunggu... Penulis - Editor. Redpel Lensamedianews. Admin Fanpage Muslimahtimes

Belajar sepanjang hayat. Kesempurnaan hanya milik Allah swt

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan

Metaverse to Indonesia, Siapkah?

16 Januari 2022   22:04 Diperbarui: 16 Januari 2022   22:07 430
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Lihat saja, selama pandemi praktik permainan harga dan penimbunan barang makin marak, entah itu masker, hand sanitizer, bahkan ada pejabat yang serius bisnis alat tes PCR. Doa mereka pastilah pandemi jangan pernah berakhir, agar pendapatan merekapun tak berakhir.

Pelayanan kesehatan yang buruk, bahkan hingga dibisniskan, makin memperparah keadaan. Banyak nyawa terenggut karenanya. Pemakaman membludak, pemerintah hanya bertahan pada PPKM, cuci tangan, pakai masker dan hand sanitizer. 

Banyak kepala keluarga yang tak bisa lagi menafkahi keluarganya, harga barang kebutuhan pokok dan biaya hidup kian naik, pengangguran bertambah, sekolah kian mahal, kesehatan memburuk dan pemerintah sibuk bergabung dengan Metaverse. 

Untuk siapa Metaverse hari ini, dan dengan ketidaksiapan teknologi yang ada berikut SDMnya yang masih berkutat pada buruknya kesehatan masihkan butuh kengototan ini diteruskan? Sungguh, kita butuh pemimpin yang paham akan amanah yang ada di pundaknya, yaitu rakyatnya. Rasulullah mendoakan pemimpin yang tak sayang rakyatnya," Ya Allah, siapa saja yang memimpin (mengurus) urusan umatku ini, yang kemudian ia menyayangi mereka, maka sayangilah dia. Dan siapa saja yang menyusahkan mereka, maka susahkanlah dia". (HR. Muslim No 1828).

Dan pemimpin yang sayang umatnya tak akan lahir dari sistem kapitalisme ini. Sebab, asasnya adalah memisahkan agama dari kehidupan. Buktinya mereka tak takut azab Allah ketika mereka abai terhadap rakyatnya dan berkeras mengikuti perkembangan zaman meskipun tak memiliki tujuan pasti dan kemampuan. 

Metaverse bagian dari kemajuan sains dan teknologi yang Islam tidak antipati dengannya. Bahkan setiap kemajuannya yang dicapai hari ini oleh bangsa Eropa awalnya dari dunia Islam. Hanya saja sejarahnya yang dikubur oleh kafir barat akibat kebenciannya dengan Islam. Dalam hal penemu vaksin misalnya, tentu orang hanya mengenal Edward Jenner yang membuat vaksin untuk variola atau cacar yang dibuat untuk mencegah penyakit variola yang sangat mematikan, 1796. 

padahal Ar-Razi atau yang terkenal dengan nama Rhazez, hidup antara tahun 864 -- 930, ratusan tahun sebelumnya yang menemukan pertama kali. Kemudian dikembangkan oleh ilmuwan Turki. Namun, kemajuan sains dan teknologi ini bukan untuk dikapitalisasi. Melainkan untuk kemaslahatan umat, agar tetap bisa nyaman beribadah kepada Allah. Jikapun rakyat menjadikannya sebagai industrial akan dikembalikan kepada rakyat berupa pelayanan kesehatan, pendidikan dan lain sebagainya. Semua diterima rakyat dengan gratis.

Dampak buruk Metaverse jika terus tanpa adanya perubahan sistem, dari bukan Islam menjadi Islam. Manusia akan terkotak-kotak, benar-benar tak mengenal satu sama lain, akhirnya tak ada lagi kewajiban amar makruf nahi mungkar. Karena kebutuhan setiap individu dicukupkan di Metaverse. Dampak berikutnya akan rusak tatanan masyarakat, karena pernikahan, memiliki anak, pembagian waris dan lainnya sudah dilakukan secara virtual. Peradaban akan rusak. Karena akhirnya bukan standar halal haram yang dilakukan. 

Kebebasan tanpa batas meskipun khayali, makin memperparah kebebasan tanpa batas yang sudah ada di dunia nyata hari ini. Akankah kita berharap ada kesejahteraan hakiki? Kemajuan sains dan teknologi semestinya untuk memudahkan urusan manusia, bukan sebaliknya malah manusia yang diperbudak. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun