Mohon tunggu...
Rut Sri Wahyuningsih
Rut Sri Wahyuningsih Mohon Tunggu... Penulis - Editor. Redpel Lensamedianews. Admin Fanpage Muslimahtimes

Belajar sepanjang hayat. Kesempurnaan hanya milik Allah swt

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Negeri Krisis Akidah

10 Januari 2022   21:13 Diperbarui: 10 Januari 2022   21:18 984
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto: desain pribadi

Saat dimana Islam memimpin, segala kebaikan terpancar dari setiap sudut, sebab suasana yang dimunculkan adalah keimanan. Bahwa setiap aktifitas bernilai ibadah dan akan dimintai pertanggungjawaban. Rasul sangat melarang setiap kegiatan yang bernafaskan klenik, ramalan, sihir dan sebagainya. Sebab, jelas kegiatan tersebut menduakan Allah dan bersekutu dengan setan baik secara dhahir maupun batin. 

Rasul tegas menolak utusan dari Thaif yang meminta diberi tangguh dua tahun untuk sesembahan mereka tetap dibiarkan, sebagai syarat mereka akan masuk Islam. Seharipun tak ada waktu bagi kesyirikan. Pilihannya hanya Islam atau kafir. Begitu pula saat fathuh Mekah ( pembebasan Mekah) pada tahun ke-8 hijrah, Rasul langsung memerintahkan Khalid bin Walid untuk membersihkan seluruh patung dan benda-benda klenik di dalam Ka'bah yang saat itu berjumlah 360 buah. 

Setelahnya juga Rasulullah memerintahkan setiap penduduk Makkah untuk menghancurkan patung dan berhala yang mereka miliki. Demikianlah, tak ada kelonggaran di ranah umum bagi kemusyirkan. Seorang kepala negara harus tegas dalam hal ini, kecuali jika patung-patung di sembah dalam komunitas mereka sendiri, bukan disyiarkan. Hal yang demikian terus berlanjut dilaksanakan oleh para pemimpin sesudah Rasulullah, sebab penjagaan akidah umat adalah bagian dari kewajiban pemimpin. 

"Sesungguhnya Allah tidak akan mengampuni (dosa) karena mempersekutukan-Nya (syirik), dan Dia mengampuni apa (dosa) yang selain (syirik) itu bagi siapa yang Dia kehendaki. Barangsiapa mempersekutukan Allah, maka sungguh, dia telah berbuat dosa yang besar". (QS An Nisa:48). 

Inilah alasan terkuat, sebab syirik dosa yang tak terampuni, artinya amar makruf nahi mungkar untuk menghilangkan kesyirikan itu wajib. Jika hari ini dari sisi penguasa belum, maka harus ada yang memulai. Semua agar kita selamat dunia akhirat. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun