Dikandung maksud Jika kamu menolong dalam hal ini menyiarkan agama Allah, dengan menjadikannya pedoman hidupmu, maka niscaya Allah akan menunjukkan ke padamu jalan menuju kebahagiaan dunia hingga akhirat. Karena pada hakekatnya agama Islam itu adalah PEDOMAN HIDUP bagi Manusia itu sendiri dari pencipta- Nya.
Untuk pengertian lainnya lagi, seorang guru yang bertanya kepada muridnya, soal hasil dari perkalian 1x2 misalnya, bukan karena guru tersebut tidak tahu jawabannya, jelas ia tahu dan harus, sebab ia sedang menguji apakah muridnya sudah paham penjelasannya dan menjawab ujiannya dengan begitu si murid dinyatakan sukses lulus dari ujian.Â
Namun bagi orang yang sirik, buruk sangka bahkan buruk hati, menaggapi pertanyaan guru itu justru dengan keburukan kemudian mengajak yang lain menghindari pertanyaan " bodoh" itu. Padahal, dialah sejatinya yang bodoh, tak tahan dengan ujian hidup, maunya bersenang-senang saja dan menyebar keburukan. Nauzubillah, bukankah itu perbuatan setan?
Setan membuat indah perbuatan buruk bahkan maksiat sekalipun. "Dan demikianlah untuk setiap Nabi Kami menjadikan musuh yang terdiri dari setan-setan manusia dan jin, sebagian mereka membisikkan kepada sebagian yang lain perkataan yang indah sebagai tipuan. Dan kalau Tuhanmu menghendaki, niscaya mereka tidak akan melakukannya, maka biarkanlah mereka bersama apa (kebohongan) yang mereka ada-adakan. (QS Al-An'am: 112).Â
Penista agama selama masih dalam aturan sekuler, memisahkan agama dari kehidupan akan terus bertumbuh. Mereka mengusung keberagaman, toleransi dan lainnya namun secara sadar mereka pula penyebar virus permusuhan. Dengan pengetahuan yang seadanya bahkan ngawur, dengan lisan yang asal meluncur, mereka bebas berkomentar.Â
Janganlah lengah wahai kaum Muslimin, musuhmu bukan sekadar menginginkanmu jauh dari agamamu, namun benar-benar ingin melepas satu persatu pertahananmu hingga benar-benar kau tak lagi mengenal agamamu sendiri. Mari mempelajari Islam dengan lebih baik dan mendalam, dengannya kita akan hidup mulia dan beroleh pahala akhirat.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H