Mungkin bagi Pemda ini adalah pelanggaran, namun bagi masyarakat ini adalah mata pencaharian. Beda persepsi inilah yang kemudian menimbulkan polemik, di saat PPKM diterapkan bahkan berita terbaru resmi diperpanjang, penguasa tidak tegas melakukan tindakan teknis yang menunjukkan bentuk pengurusan urusan rakyat ini.Â
Memang stasiun oksigen gratis telah diadakan di beberapa tempat, bansos mulai dicairkan, obat dan vitamin diedarkan bahkan diantar door to door namun jaminan kebutuhan pokok rakyat saat PPKM tak terpenuhi.Â
Akibatnya rakyat tetap harus keluar rumah untuk tetap bisa bertahan, perut lapar harus diisi dan biaya hidup yang lainnya harus dipenuhi. Mungkin tak masalah jika mereka punya simpanan atau memiliki gaji bulanan, namun yang harian?Â
Jika tak keluar tak makan, maka munculnya prinsip di tengah masyarakat, " Lebih baik mati di luar rumah karena mencari nafkah daripada mati di dalam rumah karena lapar"
Sungguh miris! Bak simalakama, makan ayah mati tak makan ibu mati, lantas solusi apa yang terbaik untuk rakyat agar tetap hidup dan bertahan dalam keadaan yang carut marut ini? Besar keinginan penguasa bisa dijadikan sandaran.Â
Janganlah bandingkan dengan negara maju di luar negeri yang kini telah berangsur-angsur pulih bahkan ada yang mengklaim terbebas dari Covid seperti Brunai Darussalam.Â
Jikapun ternyata hari ini masih marak penjualan miras, hal itu karena masih banyaknya permintaan miras dan sulitnya rakyat mengakses pekerjaan yang sesuai, baik dengan keahlian maupun dengan besaran gaji yang bakal diterima.
 Bisa jadi rakyat begitu iri dengan berita di layar televisi atau media online yang memperlihatkan bebasnya Tenaga Kerja Asing warga China melenggang ke wilayah Indonesia dengan tujuan bekerja. Mengapa anak negeri sulit?
Alasannya karena mereka lebih terampil, tak malukah penguasa berkata demikian? mengapa harus memiliki sistem pendidikan yang buruk mahal pula. Bukannya memperbaiki namun justru mengambil jalan pintas.Â
Negara adalah periayah
Negara adalah sebuah institusi yang memiliki segala sesuatu yang dibutuhkan rakyat, Rasulullah Saw bersabda,"Imam (Khalifah) adalah raa'in (pengurus rakyat) dan ia bertanggung jawab atas pengurusan rakyatnya." (HR al-Bukhari).Â