Mohon tunggu...
Jeliyani Eka Fadilla
Jeliyani Eka Fadilla Mohon Tunggu... Freelancer - mahasiswi
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

hobi menari, menyanyi, membaca

Selanjutnya

Tutup

Analisis

Mereview Bagaimana Cara Kepemimpinan Rasulullah SAW, Umair Bin Sa'ad RA, dan Capres 2024

30 Januari 2024   10:50 Diperbarui: 30 Januari 2024   11:08 131
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Istilah kepemimpinan berasal dari kata dasar"pimpin" yang artinya bimbing atau tuntun. Dari kata "pimpin" lahirlah kata kerja "memimpin" yang artinya membimbing atau menuntun. Istilah "pemimpin" berasal dari kata asing "leader" dan" kepemimpinan dari istilah "leadership". Menurut Inu Kencana (2003 :1), "kepemimpinan" dalam bahasa Inggeris "leadership" berarti kemampuan dan kepribadian seseorang dalam mempengaruhi serta membujuk pihak lain agar melakukan tindakan pencapaian tujuan bersama sehingga dengan demikian yang bersangkutan menjadi awal struktur dan pusat proses kelompok, Dimanapun Kepemimpinan seseorang dapat saja muncul, baik di dalam pergaulan hidup manusia, maupun pada kehidupan organisasional.

Rasulullah SAW dalam kepemimpinannya memiliki empat sifat yang harus dicontoh bagi pemimpin-pemimpin lainnya, yaitu Amanah, Fatanah, Shiddiq, dan Tabligh. Diluar dari 4 sifat tersebut, Rasulullah juga diutus ke dunia untuk menjadi rahmat bagi alam semesta, harapannya adalah karakter kepemimpinan Nabi Muhammad dapat di teladani dalam kehidupan sehari-hari. Menjadi sosok pemimpin yang baik harus mampu menguasai seluruh aspek pada setiap anggotanya, memahami bawahannya walaupun terdapat perbedaan suku, ras, bahkan berbeda dalam segi kepercayaan yang dianutnya. Hal ini sebagaimana yang dialami oleh Rasulullah pada saat melakukan hijrah ke Madinah, Rasul menghadapi masyarakat heterogen yang mana menjadi tantangan tersendiri untuk menyebarkan ajaran Islam ketika itu Rasulullah SAW sudah sangat pantas disebut sebagai pemimpin yang baik bagi manusia di seluruh dunia karena Rasulullah memiliki karakteristik sesuai dengan komponen kepemimpinan transformasional. Selain itu, Rasulullah juga memiliki sifat personal yang dapat dikategorikan dalam sifat yang harus dimiliki seorang pemimpin berdasarkan komponen kepemimpinan transformasional.

seorang pemimpin harus memiliki karakter sebagai berikut:

1. Lemah-lembut.

2. Tidak kasar (tidak bengis), baik dalam ucapan atau perbuatan.

3. Siap memaafkan kesalahan orang lain.

4. Selalu memohonkan ampunan untuk rakyatnya yang berbuat dosa.

5. Siap mendengarkan aspirasi rakyat (demokratis).

6. Memiliki komitmen yang kuat untuk melakasanakan tugas yang diembankan.

7. Selalu tawakal kepada Allah.

Umair bin Saad adalah sahabat Rasulullah yang diangkat menjadi gubernur kota Homs Syiria pada masa kepemimpinan khalifah Umar bin Khattab. Pada waktu khalifah Umar bin Khattab berhasil menaklukkan kota Homs dan bermaksud mengangkat gubernur di kota itu, beliau berkata:

“Aku ingin di kota ini ada seseorang yang tidak memperlihatkan diri sebagai pemimpin sekalipun dialah pemimpin. Jika pemimpin itu berada di tengah-tengah rakyatnya maka tak ada yang membedakan antara dirinya dengan rakyat yang dipimpinnya. Aku bermaksud mengangkat seorang pemimpin yang pakaiannya, makanannya, dan tempat tinggalnya tidak berbeda dengan kebanyakan orang.”

Rupanya calon gubernur yang dimaksud Umar bin Khattab ialah seorang sahabat bernama Umair bin Saad. Pertamakali ditunjuk, Umair menolak dengan halus agar khalifah tidak tersinggung, tetapi tak berhasil. Umar bin Khattab telah mantap menjatuhkan pilihannya; dan Umair bi Saad pun tak bisa menolaknya.

Beberapa tahun menjabat gubernur Homs, Umair bin Saad tidak pernah mengirim kabar kepada khalifah. Begitu pula setoran pajak yang seharusnya dilaporkan kepada khalifah tidak pernah beliau lakukan. Hal itu menimbulkan rasa penasaran khalifah. Lalu Umar bin Khattab memerintahkan sekretaris pribadinya agar berkirim surat kepada Umair bin Saad supaya gubernur Homs ini segera menghadap khalifah.

"Apa yang engkau kerjakan setelah aku angkat menjadi gubernur Homs?"

"Aku kumpulkan pemuka-pemuka kota Homs, aku perintahkan mereka mengeluarkan zakat dan pajak anggota keluarga mereka yang mampu. Lalu aku pergunakan keseluruhannya untuk membangun dan memenuhi kebutuhan warga yang memerlukan. Tentunya kalau ada sisa aku setorkan kepadamu, wahai Khalifah!"

Model kepemimpinan Umair bin Sa'ad inilah yang mengilhami lahirnya kata mutiara Umar bin Khattab:

"Islam tak akan ditolak selagi pemimpinnya tegas. Pemimpin tegas bukan dengan cara kekerasan, melainkan dengan cara menegakkan kebenaran dan keadilan."

 Anies Baswedan menggunakan strategi blusukan atau appeal to the people (Salman 2013) merupakan cara aktor politik untuk menarik perhatian rakyatnya dengan menunjukkan kepedulian, keberpihakan mereka pada rakyat yang ditunjukkan secara langsung melalui tatap muka, mendengar aspirasi rakyat, melakukan kegiatan bersama maupun tinjauan secara langsung melalui kerja bakti. Anies berbicara dengan menggunakan komunikasi verbal dan non verbal, dengan menggunakan topi terbalik dan terkesan santai dan merakyat karena ikut bergotong royong bersama rakyat. Disamping itu, citra positif Anies dapatkan sebagai pemimpin pelindung rakyat, bersedia mendatangi rakyat yang terkena musibah, Gaya kepemimpinan Anies Baswedan menggunakan pendekatan personal pemimpin dan pendekatan karakteristik kepemimpinan yang akan menghasilkan kepemimpinan resonansi yang berfungsi menguatkan dan memperpanjang dampak emosi kepemimpinan.

Ganjar Pranowo memiliki satu gaya kepemimpinan yang melekat yaitu gaya kepemimpinan administratif eksekutif. Gaya kepemimpinan adminitratif eksekutif menujukkan gaya kepemimpinan yang mampu memberikan arahan kepada bawahannya. Bimbingan tersebut diberikan agar bawahan tidak salah dalam melakukan kinerjanya, ketika kinerja pegawai sudah terarah tentunya dalam mengidentifikasi masalah akan sesuai dengan apa yang dibutuhkan oleh masyarakat. Kepemimpinan dengan gaya administratif eksekutif seorang pemimpin tentunya menimbulkan dampak bagi organisasi yang dipimpinnya. Salah satu dampaknya adalah timbulnya implementasi kerja yang efektif. Kinerja yang efektif adalah kinerja dimana target atau sasaran dapat tercapai tapat dengan waktunya. Ganjar Pranowo adalah seseorang yang berfikir secara modern yang mana ia adalah pemimpin yang memiliki banyak inspirasi dan seorang pemimpin yang modern dimana ia adalah pemimpin yang memberikan bimbingan kepada bawahannya.

Prabowo Subianto dilihat dari gaya kepemimpinan yang ditampilkan pada ajang kampanye Pilres 2014 tersebut, dapat dijelaskan dengan menggunakan pendekatan gaya situasional, transaksional, dan transformasional karakteristik tersebut meliputi kualitas kinerja yang luar biasa, integritas yang tinggi, dan loyalitas yang kuat terhadap bangsa dan negara.

Artikel ini dibuat untuk memenuhi tugas UAS Mata Kuliah Kepemimpinan Islam oleh dosen pengampu: Rahmad Al Rian, M.Kom

Kelompok (13):

 Aprilia Putri Arriva

Riri Rizki Ananda

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun