Mohon tunggu...
Jeliyani Eka Fadilla
Jeliyani Eka Fadilla Mohon Tunggu... Freelancer - mahasiswi
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

hobi menari, menyanyi, membaca

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Kesehatan Jiwa Remaja

20 Januari 2024   20:40 Diperbarui: 20 Januari 2024   20:51 119
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Masa remaja menurut World Health Organitaion (WHO) merupakan satu fase perkembangan antara kanak-kanak dan masa dewasa, berlangsung antara usia 10 sampai 19 tahun. Masa remaja terdiri pada masa remaja awal (10-14 tahun), masa remaja (14-17 tahun). Pada masa remaja, banyak terjadi perubahan biologis, psikologis, maupun sosial. Tetapi umumnya proses pematangan fisik terjadi lebih cepat dari proses pematangan kejiwaan (psikososial). Seorang anak remaja tidak lagi didapat sebagai anak kecil, tetapi belum juga dianggap sebagai orang dewasa. Disatu sisi ia ingin bebas dan mandiri, lepas dari pengaruh orang tua, disisi lain pada dasarnya ia tetap membutuhkan bantuan, dukungan perlindungan orang tuanya.    
Berikut Perkembangan Fisik Remaja Normal:

Perempuan:

  • Pertumbuhan pesat (10-11 tahun)
  • Perkembangan payudara (10-11 tahun)
  • Rambut pubis (10-11 tahun), rambut ketiak dan badan (12-13 tahun)
  • Pengeluaran sekret vagina (10-13 tahun)
  • Produksi keringat ketiak (12-13 tahun)
  • Menstruasi (11-14 tahun)

Laki-Laki:

  • Pertumbuhan pesat (12-13 tahun)
  • Testis dan skrotum (11-12 tahun)
  • Penis (12-13 tahun)
  • Ejakulasi (13-14 tahun)
  • Rambut pubis (11-12 tahun), rambut ketiak dan badan (13-15 tahun), kumis, cambang dan jenggot (13-15 tahun)
  • Perkembangan kelenjar keringat ketiak (13-15 tahun)
  • Suara pecah dan membesar (14-15 tahun)

 Perilaku remaja sangat rentan terhadap pengaruh lingkungan, salah satu bagian perkembangan masa remaja yang tersulit adalah penyesuaian terhadap lingkungan sosial, remaja harus menyesuaikan diri dengan lawan jenis dalam hubungan interpersonal yang awalnya belum pernah ada, juga harus menyesuaiakan diri dengan orang dewasa di luar lingkungan sekolah dan keluarga.
Keluarga merupakan lingkungan pertama dan utama bagi perkembangan anak. Masa remaja merupakan pengembangan identitas diri sendiri, ingin orang lain menilainya, dan mencoba menyesuaikan diri dengan harapan orang lain.
Adanya hambatan dalam tahap perkembangan, dapat menimbulkan masalah Kesehatan jika bila tak terselesaikan dengan baik. Masalah tersebut dari remaja sendiri, hubungan orang tua dan remaja, atau akibat interaksi sosial diluar lingkungan keluarga. Sebagai akibat lanjutnya dapat terjadi masalah Kesehatan perilaku remaja dengan manifestasi bermacam-macam, antara lain kesulitan belajar, kenakalan remaja, dan masalah perilaku seksual.
Dalam perkembangan normal seorang remaja mempunyai kecenderungan untuk mengalami depresi. Oleh karena itu sangatlah penting untuk membedakan secara jelas dan hati-hati antara depresi yang disebabkan oleh gejolak mood yang normal pada remaja (adolescent turmoil) dengan depresi yang patologik. Akibat sulitnya membedakan antara kedua kondisi diatas, membuat depresi pada remaja sering tidak terdiagnosis, bila tidak ditangani dengan baik, gangguan psikiatrik pada remaja sering kali akan berlanjut sampai masa dewasa.
Berikut ada beberapa cara untuk menjaga Kesehatan jiwa pada remaja:
1. Memberikan dukungan kepada anak  
2. Bekerja sama dalam mengatasi konflik
3. Mendorong anak untuk bercerita
4. Beritahu remaja untuk menyayangi diri sendiri
5. Hargai dan beri apresiasi pendapat mereka  
6. Berikan makanan bergizi.

Kesehatan jiwa remaja merupakan hal yang penting dalam menentukan kualitas bangsa. Remaja yang tumbuh dalam lingkungan kondutif dan mendukung merupakan sumber daya manusia yang dapat menjadi aset bangsa yang tidak ternilai. Untuk menciptakan remaja berkualitas perlu dilakukan berbagai Upaya tindakan nyata dengan cara mempersiapkan generasi muda yang kuat dan tahan dalam menghadapi berbagai macam tantangan hidup. Agar dapat melalui masa remajanya dengan baik, sangat penting peran orang tua, guru, tokoh Masyarakat dan Masyarakat sekitarnya dalam memberikan bimbingan dan teladan.

Artikel ini dibuat untuk memenuhi tugas UAS Filsafat oleh Dosen Pengampu: Arifati Ilma Lubis, S,Psi., M.Psi,Psikologi


Penulis: Icha Ananda

Nim: 230802061

Kelas: 1RegA3

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun