Mohon tunggu...
Jeli yana
Jeli yana Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi Universitas Sriwijaya

insan biasa

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Menghindari Miskomunikasi dalam Organisasi Pergaulan Sehat Bagi Perempuan

8 Oktober 2023   22:20 Diperbarui: 9 Oktober 2023   09:21 131
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

7. Komunikasi dengan Jelas

Agar orang yang mendengar Anda tidak mendapat informasi multi tafsir, pastikan Anda menyampaikan pesan dengan sejelas mungkin. Gunakan kata -- kata yang mudah dipahami oleh orang lain. Pakailah kalimat yang ringkas dan tidak bertele -- tele sehingga pesan yang ingin disampaikan dapat ditangkap dengan baik.

8. Buat Komunikasi yang Terbuka / Open Minded

Open minded adalah kunci dari cara membangun komunikasi yang efektif dalam organisasi. Dengan begitu Anda bisa memahami semua feedback yang muncul dan mengetahui apa yang harus dilakukan selanjutnya. Pasalnya tidak semua feedback yang Anda terima dari komunikasi dengan orang lain akan berakhir menyenangkan. Terkadang ada pula yang tidak sesuai harapan.

Organisasi tentunya menghadirkan banyak manfaat. Bisa dibilang bahwa komunikasi yang baik adalah kunci untuk mencapai kesuksesan jangka panjang. Adapun beberapa manfaat yang akan diberikan antara lain meningkatkan produktivitas organisasi, membentuk suasana kerja yang profesional dan kondusif, membantu mengembangkan potensi yang ada pada setiap diri karyawan, serta mengatasi dan menghindari konflik. Itulah kenapa cara membangun komunikasi yang efektif dalam organisasi penting untuk diperhatikan.

Persoalan kepemudaan menjadi isu yang menarik di Indonesia. Penyebabnya ialah masih banyaknya masalah kepemudaan yang belum dapat diatasi dengan baik. Sementara institusi yang menangani kepemudaan di Indonesia cukup lengkap mulai tingkat Kementerian sampai tingkat Dinas pada Kabupaten dan Kota.

Masalah kepemudaan saat ini merupakan problem yang dialami sehari-hari oleh setiap generasi. Problematik kepemudaan yang menonjol dapat ditunjukkan antara lain rendahnya tingkat pendidikan pemuda, banyaknya pemuda yang terlibat dalam penggunaan narkotika dan barang adiktif lainnya (narkoba) dan masih sering terjadinya konflik atau tawuran yang melibatkan kelompok pemuda serta masalah penghayatan dan pemahaman nilai-nilai Pancasila di kalangan pemuda yang dinilai masih rendah. Masalah lainnya adalah kecilnya anggaran pembangunan kepemudaan khususnya pemberdayaan pemuda sehingga menimbulkan rendahnya kepuasan masyarakat atas pelayanan pemberdayan pemuda. 

Evaluasi dari Hasil penelitian ini mendapati beberapa temuan penting. 

Pertama, konten kebijakan pemberdayaan pemuda tidak sepenuhnya mengarah pada sasaran pembangunan kepemudaan, miskin kreasi, inovasi, dan improvisasi yang disebabkan lemahnya kontrol pimpinan dalam perumusan program, kebiasaan menjiplak program tahun sebelumnya serta tidak dikomunikasikan dengan stakeholders kepemudaan.

Kedua, dalam implementasi kebijakan terdapat kelemahan koordinasi, tingkat kepatuhan dan daya tanggap yang rendah, sistem rektrutmen tidak memadai, kompetisi Sumber Daya Manusia yang kurang tepat. Meskipun realisasi pelaksanaan tiap program cukup tinggi namun tidak berbanding lurus dengan derajat perubahan yang hendak dicapai.

Ketiga, dampak yang dirasakan hanya pada tingkat individu, sedikit pada tingkat kelompok dan kecil sekali pada tingkat masyarakat, mengakibatkan lemahnya tingkat perubahan dan penerimaan sehingga belum mampu menjawab permasalahan kepemudaan secara lebih luas. Ironisnya, proses evaluasi tidak pernah dilakukan sebagai umpan balik bagi penyempuraan konten kebijakan pemberdayaan pemuda.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun