Jika kita mendengar kata minuman bersoda, tentunya brand Coca Cola langsung akan muncul dalam benak kita. Coca cola telah menjadi brand yang paling dikenal selama bertahun-tahun, bahkan produknya dapat ditemukan dengan mudah di pasaran. Dengan jumlah pegawai lebih dari 120.000 orang, PT Coca Cola Amatil Indonesia telah beroperasi sejak tahun 1992 dan bergerak dibawah naungan The Coca Cola Company.Â
Produk dagang yang diproduksi oleh PT CCAI meliputi fanta, minute maid, ades, coca cola, frestea, sprite dan isotonic. PT CCAI mendapat julukan "shelf replenishmend company" , dimana PT CCAI dapat mendisitribusikan produk dagangnya ke dalam rak supermarket dengan jangka waktu kurang dari 48 jam. Jadi bagaimana cara PT CCAI dapat dengan cepat mendistribusikan produknya sampai keseluruh jangkauan pasarnya?
Persainagn bisnis jaman sekarang tidak lagi bergantung pada kemampuan untuk bersaing , tetapi lebih kepada kemampuan untuk mengoperasikan supply chain dalam perusahaan (Dr. Dawei Liu, 2011).
Pada Tahun 2010, PT CCAI mulai membenahi sistem distribusi dan mulai menerapkan penggunaan supply chain management.PT CCAI percaya bahwa ada 3 macam supply chain yang harus dikelola , meliputi; alur pendistribusian barang , alur pendapatan, dan alur informasi. Penggunaan supply chain managementyang dipadukan dengan teknologi membuat PT CCAI dapat mempersingkat siklus dan menjadi lebih produktif.Â
Semua produk yang dijual dan didistribusikan oleh PT CCAI diproduksi di Indonesia dan terdapat 10 pabrik pembotolan yang tersebar diseluruh Indonesia. PT CCAI juga menjaga para supplier agar berada dalam jangkauan agar dapat membantu menjaga rantai pasokan tetap pendek,cepat dan efektif, menyesuaikan dengan permintaan pasar yang banyak.Â
PT CCAI juga mempersempit elemen pendistribusian, dengan cara mendistribusi produknya dari perusahaan langsung ke sales center ( grosir dan pengecer) dan sales center akan menaruh produk tersebut ke outlet dan akhirnya akan langung sampai kepada end user.Tidak berhenti sampai disitu, supervisor akan terus memantau kondisi produk tersebut bahkan memberikan saran kepada sales center bagaimana cara menjual produk-produk coca-cola.Â
Supervisor juga menampung aliran informasi, kritik dan saran dari pelanggan yang akan diteruskan ke perusahaan. Menurut saya, PT CCAI menaruh lebih dari 80% produknya pada grosir, pengecer serta pedagang kecil yang bahkan omset pertahunnya tidak lebih dari 1 milyar, agar produk dapat lebih cepat sampai ke tangan konsumen.
Pada akhirnya, keberhasilan PT CCAI dalam mengelola supply chain membuat perusahaan ini dapat bertahan selama bertahun-tahun dalam pasar Indonesia, dengan produk-produknya yang berada dalam urutan atas produk yang digemari masyarakat. Menurut saya, PT CCAI berusaha menggapai dan menguasai pedagang kecil agar produk langsung tersempaikan kepada konsumen dan mutu kualitas tetap dapat dijaga dan dipantau.Â
PT CCAI juga mendirikan pabrik pembotolan yang dekat dengan lokasi pasar yang ingin dijangkau, agar produk dapat cepat didistribusi, seperti contohnya, PT CCAI mendirikan perusahaan pembotolannya di Papua, agar dapat langsung membuka akses distribusi ke daerah tersebut. PT CCAI akan terus berinovasi dalam meningkatkan supply chain management dan terus berkolaborasi dengan teknologi. PT CCAI akan terus diingat sebagai salah satu the most powerful brandyang keberhasilannya didasari oleh kemampuan mengatur supply chain dalam perusahaan.
PUSTAKA
Dr. Dawei Liu. Fundamental of Supply Chain Management.
Diakses melalui pada Minggu, 18 Februari 2018
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H