Apakah yang Merintangi ?
Sakit itu ungkapan bahasa
masa sulit.
Sulitkah ketika semua
ini tercurah.
Cara yang sulit dan jalan
dengan waktu tempuh
sangat lama.
Menurutnya itu lebih baik.
Maksudnya menurut
saya itu lebih sulit
dan siapapun
tidak perlu mengerjakan
hal yang sama
seperti mereka
semua yang telah
terlatih khusus
di sana.
Saya pun pedih
mengingat kebersamaan
itu.
menyayangi itu.
Itu adalah putra
penerus bangsa
yang paling ku ingat
walau hanya sebentar
terasa diingatan.
Tak lama aku terdiam
dan ingin menangis
sebab silam teruntun
violet pun
sangat berharga
dan mulialah
hidupnya.
(Pengalihan itu
membuatku nyaman
seketika dan dapat
menyebut-Nya
(berdo'a kepada
Illah saja.)
dengan
kata-kata di atas
mulialah hidupnya.)
Hidup kami
sangat berkecukupan
dimaksudkan kenyataan
yang sebenarnya
kami tidak kekurangan
sedikit pun.
Ke mana pun pergi
aku selalu teringat
kisah itu,
dirinya yang didamba
semua orang pasti tahu
rasa duka itu sendiri
Maksudnya
sangat baik kenangan
bersama yang baik-baik
di hati.
Alhamdulillah, jika itu
termasuk yang sejati
apalagi sangat baik
diingatan.
Kenyataan itulah
sejati
Kenyataan manakah
seperti kawan sejati
di dalam hidupnya
merupakan penempuhan
hidup yang
membuatku pun
takut melihat
jelas dan terperinci.
Menurutku,
khayal pun kan nyata
buat mereka yang
saling merindukan
satu sama lainnya.
Susah untuk disebut
ketika kita merasakannya
sendiri.
Perasaan itu kan
menyatu menjadi
bagaikan yang
telah mendarah
daging
padahal do'a itu
sungguh suci
mulia.
Itulah di ikrar
buat sang pengantin
di dalam
Pernikahan
yang menjadikan
kekuatan sebuah
keluarga
hingga utuh
dan dijaga-Nya
Penjagaan-Nya
sangatlah baik.
Penjagaan-Nya
adalah segala-galanya.
Pemberian-Nya
sangatlah nyata
Pemberian-Nya
adalah penantian
setiap insan
yang telah
merasakan itu semua
Menurut semua itu
Taklik merupakan janji.
Namun, sebenarnya
Perjalanan suci
kehidupan baru
adalah kebahagiaan
dari awal pertemuan
dan arti hadirnya
seorang pujaan hati.
Menurut siapapun
tentu hidup ini
Aman terkendali.
Menuntut yang
tidak pasti
juga apalah guna.
Menambah rusuh
hubungan baik
dalam satu
Keluarga.
Menyayangi
yang pasti
saling menyukai
apa adanya,
saling suka
apa adanya
sudah berarti
saling percaya.
Percaya buatku
adalah suka
dan sakit
hingga keyakinan
itu bertambah
peka dengan
suatu kenyataan
sebab akibat
mulai
dari awal
hingga akhir pun
jarang dipertanyakan
walaupun itu
sebetulnya sangat
baik buat
keinginan yang
baik-baik juga.
Hal yang paling
baik dan terjalin
baik menurut
saya sayang
dan perhatian
seorang yang
bertanggungjawab
dan orang itu
sangat baik
buat keluarga.
Sebuah keluarga
yang baik
terlihat dari
tutur kata juga
bahasaÂ
walaupun itu
hanya
dalam hidup
hingga aktivitas
sehari-hari.
Jika aku dapat
menyukainya juga
Jika aku
dan jika aku
Apakah ini lebih
sulit terdengar
daripada
semua hal
yang telah
dilalui semasa
perjalanan
untuk perjalanan
berikutnya ?
Apakah diri ini
juga membuatnya
sulit ?
Apakah pertolongan
dirinya bersama
Illah sangatlah
kurang ?
Maksudnya ketika
dirinya melihat
kenyataan yang telah
dijalani
diri ini sendiri.
Tentu sulit
dan tidak kalah
sulit jika itu pun
dipersulit.
Maksudku,
Semoga Illah
Kami
selalu membantunya
di manapun berada.
Aamiin.
Esok hari adalah
perjalanan yang
lain di dalam
hidup ini.
Hidup ini mungkin
masih tetap
bersamanya
hingga akhir nanti.
Hidupku,
semoga
tanpa masalah
tanpa dirinya
diakhir nanti.
Rinduku
bersamanya
dirinya yang
telah dititipkan-Nya.
Namun, itu pun
dirasa terputus
sebab semua
Sungguh hanya
ada perlindungan-Nya
ke mana pun
pergi.
dirinya membiasakan
itu lewat bahasanya
sendiri.
Ia adalah
sayang dan cinta
Illah kepada
diri ini
itu juga kepada
dirinya
walaupun seandainya
kami tetap
tidak dapat terus
bersama-sama
sebab apapun
suatu hari
nanti.
Tiada yang sulit
dihadapan kan
merintangi
sebab itu sulit
dimengerti.
Benarkah aku
Terjawabkan
dari sayangnya
kepada diri ini.
Sayang seorang
yang menyayangi
dan memperoleh
semua dengan
baik-baik.
Terasa baik jika itu
selalu dia amalkan
hingga mengajak
diri ini kepada-Nya
walaupun jauh
terasa kini aku dan
dirinya.
Terasa dekat
apapun nanti
kan terintangi
kami tetap cukup
berharap hanya
kepada-Nya.
Alhamdulillah,
Allah Maha Mengetahui.
Apa pun nanti
insyaallah tercukupi ?!
Aamiin.
by Jelita Sari
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H