Mohon tunggu...
JELITA SARI
JELITA SARI Mohon Tunggu... Lainnya - JELITA SARI EP0157971 MITRA BISNIS PREMIER SILVER PT VERITRA SENTOSA INTERNASIONAL DAN PT TRENINET SENTOSA INTERNASIONAL.

http://bit.ly/BisnisUsahaSDP http://bit.ly/mendaftargratisdiMAB http://bit.ly/joindiMAB (Batch 9, Referral Sippass1)

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Bunga di Tepi Jalan

29 April 2022   15:55 Diperbarui: 29 April 2022   19:49 114
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Bunga di tepi Jalan

Bunga di tepi jalan, sunyi.

Hari baru Ranti melewatinya

bertemu tautan hati di sana

(ingatannya sampai ke manakah

kini ??)

Jangan berisik !

terdengar suara perangkatnya

bergetar.

Setiap waktu do'anya sampai

kepada-Nya.

Setiap waktu hari yang sepi

terlalui dengan baik.

Terdengar dari Mikrofon,

sayup-sayup dzikir ba'da Sholat Isya

Hatinya syahdu berdenyut

menyenapi datangnya isyarat

waktu.

Waktu dan ke waktu datang

menghampiri. Tetapi, dirinya masih

bertahan.

Rasanya, rasa lampu yang redup

bukan karena daya dan tahanan arus

listrik sebagai hambatan merambat

dan tiba-tiba bolak-balik, rasanya

mungkin karena sengaja dibuat

redup dan terang bergantian dari

aliran kabel kawat listrik nampak

biasa pun lagi pula harus ada yang

menahannya berjuntaian

mengelilingi pondok saung biru bak

langit teduh walaupun hitam pekat

dan diikuti sekitarnya.

Maknanya bergantian menyapu

keringat dingin sang pujaan hati

yang ternama bagaikan orang yang

mengapung di kolam itu.

Kolam yang sering dikabarkan

kepada banyaak orang, ntah

mengapa ?!

Apa mungkin hanya dirinya dari

kaum yang sangat tersiar dan

terkenal ?

Nekat, baik hati, sampai kepada

dirinya sebagai pujaan hidup yang

dapat membuatnya lunglai seketika.

Jauh di dalam sana hatinya menjadi

bening berjalan dari kekeruhan yang

sangat menjanjikan, kehancuran

barang kali.

Merasa ngeri aku sakit sendiri

(astaghfirullah) dan alhamdulillah,

Allah SWT telah baik kepadaku dan

hidupku, sangat baik terasa setiap

saat dan waktu yang masih dapat ku

lalui walaupun hanya seketika ku

sadari. Namun, Malaikat

mencatatnya perlahan aku terasa

mendekati berkah dan semua

Hidayah-Nya.

Subhanallah, Alhamdulillah,

Allahuakbar.

by Jelita Sari

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun