Kurun waktu kembali selesai dari
sana sekejap mata.
Dayang lentik nan senja.
Mata nampak buram pemandangan
yang terang sekali pun terlihat
samar.
Sungguh belum ada obatnya kecuali
dengan jalan dan cara yang harus
ditempuhnya seperti kata sang ahli.
Bukan harus menangis dirinya
tertawa menghibur diri hati nan
gersang bersarang kata walaupun
nampak dari wajahnya saja.
Bukan hubungan yang harus selalu
diingat sepanjang saat dan waktu
sebab tanpa sebuah rasa yang
terdengar baik sekali.
Terutama buat mereka yang sukar
untuk membantu padahal kuat dan
sangat mampu, padahal berstatus
sosial dan harta benda yang selalu
terpamerkan ke sana ke mari lebih
dari cukup untuk membantu
apalagi aset-aset yang sepertinya
tidak pernah dapat terhitung
walaupun semua itu hanya nampak
di mata.
Sungguh semua yang menyilaukan
mata itu sebenarnya apalah gunanya ?!
Apakah dunia mereka yang sama
seperti itu ?!
Mengapa membicarakan orang lain ?,
coba ingat sendiri jika nanti diberi
kesempatan-Nya.
Berdo'alah," Allah, jadikan diri ini
yang selalu ingat kepada-Mu.
Aamiin, YRA."
Ramadan yang Suci Mulia masih
beberapa hari sampai Idul Fitri.
Maafkanlah, lahir dan bathin. 🙏
Alhamdulillah, ketukan-Mu kepada
pintu-pintu hanya dari-Mu.
Pembacaan setiap makna kata-kata
dari-Nya datang sesaat sedang
sendiri. 🌻
Apakah ini mimpi ?
Benar, tidak ada sendu dan duka
di sana.
by Jelita Sari
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H