Ragu dipelupuk mata membuatku
takut.
Jangan tanya penat ini menatap
kehadiranmu !
Jangan tanganmu penat karena ragu
ini !
Jangan bimbang ketika itu jalanmu
maka kodrat Illahi terang buatmu !
Jangan menapis jalanku sebab itu
bukan teki yang harus dibawa setiap
saat dan waktu !
Jangan khawatirkanmu membawa
mereka ?!
Jangan lari jika nanti engkau akan
dapat membawaku juga maka
katanya," apakah diri ini ?!"
Jangan menatapku malup padahal
kamu di sisi-Nya !
Jangan lupakan Ramadanmu sebab
hidupmu kini buatmu dan mereka
yang engkau tanggung ?!
Aku buat nyanyian rindu di kalbu ?!
bukankah aku peralihan rindu buat
keluargaku ?!
Aku buat kasih dan sayang yang
engkau sembunyikan hanya untuk
mendapatkan butiran-butiran
Kemuliaan-Nya.
Aku bukan jalanmu lagi. Apa yang
akan aku jalani ? Sungguh itu
membuatku takut apalagi rindu itu
Kembali ini, kembali nanti.
Apa sebetulnya yang aku lihat ?
Apa yang sebetulnya aku inginkan ?
Aku pun menahan semua itu ?
Apakah engkau tahu hidup ini
tidak dapat aku hindari tentang
pertemananku dengan rasa itu ?
Apakah engkau ingin tahu
penjagaanmu jauh lebih berarti buat
mereka ?!
Apakah engkau dapat membuat diri
ini menyadari itu ?!
Pertemuan, perjalanan dan
perpisahan telah nyata adanya pasti
anyangan yang berlalu hanya
tentang kerinduan buatku itu kini
selesai sudah walaupun sedih terasa
bintang-bintang terang berkerlip di
 atas sana.
Mereka sangat riang
menatap semua waktu yang terus
berlalu.
Haluan dan gugusan bintang
menyambut riang perpisahan
rinduku buatmu yang sangat baik
kepadaku.
Jangan ingin mereka pergi
masing-masing nanti
dan kapan pun sebab
engkau telah menjaga.
Penjagaan itu untuk tetap
menyatukan mereka !
Jangan khawatir aku membuatmu
dalam kedukaanmu.
Namun, jauhkan aku
dari orang lain yang
merasukiku.
Jika nanti aku
sungguh marah kepadamu
maka diri ini tanpa tahu
jalan kembali
padahal semua usahamu
dan penantian itu
adalah bahasa penjagaanmu
buat kembali lagi
kepada-Nya.
Insyaallah, aku dapatkan kasih
sayangmu dalam suka
dan dukamu dalam perjalanan
ketika menantikan
waktu kembali.
Alhamdulillah, peranmu di dunia
mungkin telah sampai waktu dan
tempat kembali bersama kalimah
sahadah menuntunmu kepada-Nya.
Aamiin Yarobbal'alalamiin.
Oh, Ramadan.
Sungguh baik sekali
waktumu menjemput kembali
dalam keridhoan-Nya.
Aamiin Yarobbal'alamiin.
by Jelita Sari
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H