Jalanmu
Bayangan lampau menghasutmu ?
Apakah kisah sayumu beramu ?
Menjadi satu wadah bergolak di sana ?
Setelah tahu itu sebabnya
Jangan lari menghasut yang lain lagi
Tanpa tahu harus menangis
mengeraskan hati
Pikiran itu tetap dengan
kesyukurannya
hati yang melembut menjadi sangat
segar
Menyegarkan perasaan yang kusam
nampak dari luar jendela lentera
jiwa yang luas.
Nampak aku bermain-main
menjauhi Iman nan elok
bagaikan permadani hijau
menyelimuti kalbu sang Penalah
dan seorang sholat umayyah
walupun itu bukan seorang bani
umayyah dengan permintaannya.
(pikirku, pikir mereka yang
menunggu bani isroil menjemput.)
Ramadan ini penuh dengan jiwa
yang kuat dan jiwa yang taat.
Takut kepada-Nya.
Jalanku kini jauh buah pikiran
yang merasuk membuat
susahku pergi dan hilang
kau buang percuma.
Lagu subuh ?!
Mungkin itu kholaqoh jelang terang
dari hati dan jiwa yang Fiqih
nan Budawi menyambut pagi
yang sejati.
by Jelita Sari
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H