"Dia kini bersama Fanry yang memberikan dan mengatur semua pekerjaan kami."
"Lalu"
"Iya, dia datang dan Cin sepertinya dekat dengannya padahal sebelumnya tidak begitu dan kini nampak dekat bagaikan suami sendiri."
"Aahh..., ooohh..."
"Iya, bu maaf. Makanya kini Yanda sempat-sempatkan menelpon Ibu di rumah."
"Apa kamu benar dengan semua yang telah kamu katakan, nak ?"
"Benar, bu."
"Ini, rasanya Yan sudah mental dari ruangan ngeliat semua itu ?!"
"O, terima kasih. Ibu tahu kini. Kamu tidak perlu menangis nanti ibu akan segera ke sana."
Ibu Cin segera pergi dan mendatangi alamat yang akan dituju dari alamat perangkat Yanda di perangkatnya.
Ibu pun juga sangat pusing melihat laki-laki itu mendatanginya dan mulai memperkenalkan diri.