Kaca terkena cuaca dingin tiba-tiba
panas dan retak.
Ubin terbentur awwa lalu nampak
tidak sempurna.
Mengapa kunci jadi menghilang
tiba-tiba ?
Mungkin hanya lupa meletakkannya ?!
Mungkin juga tertinggal di suatu
tempat ?!
Apa ada yang tahu ke mana
pencarian ini akan dimulai ?
Mengapa harus susah mencari ?
Kalaupun itu kunci rumah tinggal
ditekan perdigitnya ?!
Apakah diri ini juga bisa lupa ?
dan di manakah mencarinya ?
Ya ha ... masa harus tertawa sendiri ?!
apalagi dengan orang lain.
Bagaimana kalau itu adalah sebuah
kunci hati ?
Siapa yang mampu membalas
beberapa kebaikan yang telah
diterima ?
Siapa yang tidak ingin melupakan
semua masalah dan kejahatan yang
pernah dialami ?
Sudah tahu itu hati nurani.
Tetapi, tetap terkunci dari sisi
kebaikan.
Bagaimana kejahatan bisa
memasuki dan menggantikannya ?
Bagaimana orang bisa menyukainya ?
Bagaimanakah sisi yang sudah luluh
masih tetap terkunci ?
Bagaimana kalau mencoba
membuka kuncinya ?
Sukar dan sakitnya ada ,seterusnya
bukan milik pribadi atau perorangan
apalagi pemulik modal sebuah usaha
hanya diri sendiri yang bakal
mengerti artinya bahkan hingga
menemukan semua yang ingin
dicapai suatu hari nanti.
Mengapakah hati tetap harus
terkunci ?
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H