Kata nya,"apa diri ini lupa kepadanya ?"
Katanya," apa yang ada di pikiranmu ?"
Katanya," apa yang akan kamu lakukan nanti ?"
Katanya," apa kamu inginkan kami ?"
Katanya," apakah diri ini suka ketika dirinya menangisi yang telah terjadi ?"
Katanya," apakah penderitaan kami ini ?"
Katanya," apakah yang akan terjadi nanti ?"
Katanya," apakah lagi kini ?"
Sedih... tanpa kata...
Dunia ini memanglah
berbeda dengan harapannya.Â
Apa yang selalu kamu pikirkan ?
Belum tentu itu kenyataannya.
Namun, jikalau kenyataan
maka diri sendiri pasti akan tahu
cara yang paling mudah untuk
menjalaninya.
Mudah berati, bukan jalan pintas
yang terus menyakiti.
Mudah berarti, kesuksesan
yang nyata.
Mudah berarti, kekuatan hidupmu
hingga kini membawa kebaikan
buat diri sendiri dahulu.
Adakah yang sempat menyatakan
dan mengatakan kepadamu ?
(Sesuatu... ?)
Coba ingat semua hal baik
yang telah diberikannya buatmu !
Coba ingat semua yang
telah dilaksanakannya
hanya buatmu !
Coba ingat kini dirimu
baik-baik saja !
Coba ingat dirinya membelamu !
Coba ingat semua tentangnya
buatmu !
Apakah yang dirsakan dirimu
di dalam sana ?
Seakan hidupnya hanya buatmu.
Seakan dirinya baik menentang
yang jahat kepadamu !?
Seakan hatimu kini lupa kepadaNya
seketika dirinya hadir !?
Benarkan semua itu !?
Dirinya bukan dirimu
yang melupakan semuanya !?
Apakah dirinya kamu !?
Apakah dirinya kamu ? (<3)
Apakah kini yang akan kamu
kerjakan ?
Jangan lupa hidupmu
kini sedang bersamanya !
Dia hadir di dalam sana
dan akan sampai ke dunia.
Apakah kamu ingin dirinya
yang kecil mungil nanti dirawat
olehku ?
Apakah aku boleh... ? ()
Apakah dia juga anak cucuku ?
Masyaallah tangisannya !?
Tenanglah sayang..., tenanglah
buah hatiku...!?
Tenanglah..., ini ibu mu !
Anakku...
oleh Jelita Sari
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H