Bertemu dengan mu
Kamu yang berhuni di sana
Kamu yang ada di hidup nya
Aku yang tidak mampu meyakinkan hati ini
Mendahului Nya itu sebab adanya
Sungguh sakit bertemu dengan nya
Mengapakah harus terulang lagi ?
Dia orang lain bagi mereka
Dia pun bukan diri ku
Harus nya aku bertanya kepada mu
Harus nya aku melupakan hunian
yang mengajak ku
Hunian itu sebagai rumah bagi ku
Hunian itu ternyata bukan kamu di dalam nya
Aku tidak tahu sebentuk perasaan apakah itu ?
Aku tidak ingin mereka yang paling berharga dalam hidup ini mengikuti.
Dimanakah aku ?
Apakah aku masih tetap hidup dan bersama mu ?
Apakah aku ini orang yang lain juga bagimu ?
Kini aku bersama mu.
Tetapi, aku tidak hidup dengan orang lain.
Itu jawab mu !?
Itu kenyataan hidup ini.
Itu tidak dapat berhenti bahkan nanti.
Halaman yang mana penuh hari ituÂ
Mengapakah ada diri ini ?
Apa engkau sangat indah dipandangan ?
Apakah engkau sangat mengasihi diri ini ?
Apakah engkau dapat hidup tanpa hidup ini ?
Jawab ku, engkau lah diri mu.
Jawab ku.
Mentari senja ada di depanku ?
Di manakah aku waktu itu ?
Apakah aku bersama mu ?
Apakah itu hanya di dalam kalbu ?
Apakah kenyataan itu juga aku nikmati bersama mu ?
Sayang dan kasih sayang yang ada di setiap waktu.
engkau lain dan engkau mirip ?!
(dia diri mu sendiri.)
Itu berbeda dengan
engkau bukan diri mu dan engkau juga bukan diri ku ?
Terhibur karena mu
Terkubur benci dan marah kah ?
Mengapakah harus membenci ?
Mengapakah harus membalas langsung semua kebencian itu ?
Apakah sebenarnya diri ini yang membenci ?
Ingat dan hitung saja
berapa kali diri ini terkena
kebencian juga jangan sampai
Luapkan kah ... ?!
Masak itu caranya ?!
Jalan yang baik dan benar itu
ada pada diri sendiri
yang inginkan bersama-sama dengannya
Mengubah dan menghilangkan
sepi sendiri
menjadi kehidupan
yang sangat berkah dan berarti
Buat diri sendiri bahkan orang lain
Di mana kah kini.
Di mana engkau dan aku nanti ?
Apakah engkau masih rindu ?
Apakah ini rindu ku sendiri ?
Buat mu dan untuk ku.
diri mu dan diri ku.
oleh Jelita Sari
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H