Kedudukan koperasi selaku motivator bisa dilihat dari keterlibatan pihak koperasi dalam menopang dalam membongkar permasalahan yang lagi dialami petani, membagikan masukan serta dorongan untuk petani dihasilkan serta mulai mampu mandiri dalam penerapan.
       Kedudukan koperasi selaku pemberi pelatihan dalam penanda yang berimplikasi lumayan baik dalam nilai pemberdayaannya merupakan penanda menimpa pelatihan dalam akses data serta pemasaran dan keahlian budidaya meski tidak terlaksana secara maksimal bersumber pada tingkatan kedudukan yang telah dianalisis proses sebagian pengetahuan serta keahlian yang diajarkan secara tidak formal ataupun terjadwal ditambah dengan kedudukan motivator membuat pengaruh kedudukan pemberi pelatihan jadi mempengaruhi sebab adopsi pengetahuan serta keahlian walaupun terjalin menangkap serta menguasai data yang diberikan.
       Penerapan program pemberdayaan merupakan pengembangan kapasitas warga itu dengan sebagian aktivitas pemberdayaan semacam PNPM sudah dijalankan dengan baik, dengan mencermati aspek keagamaan, aspek gender serta kebiasaan tiap hari warga.
       Tingginya nilai kedudukan dan koperasi selaku fasilitator pemasaran dalam upaya pemberdayaan berjalan seutuhnya serta dinilai berimplikasi lumayan besar dalam memberdayakan warga ialah turut menolong dalam mempromosikan produk, serta ikut serta dalam bermacam pameran.
       Kedudukan koperasi selaku motivator usaha bisa masyarakat tetapi tampaknya SDM jadi salah satu kunci utama selaku sasaran yang hendak manusia itu sendiri bisa kurangi nilai yang telah bagus serta begerak kearah yang bertentangan serta memunculkan watak yang malas, sama- sama mengandalkan koperasi, serta tidak ingin partisipatif. Proses penerapan kedudukan selaku motivator sering terjalin secara langsung serta tidak terjadwal, yang berfungsi selaku motivator merupakan anggota koperasi yang telah mengerti menimpa tata laksana usaha di tiap subsektornya, sasarannya merupakan petani yang jadi anggota maupun warga yang bukan yang terjalin di posisi riset yang dapat jadi karena berubahnya nilai kedudukan lembaga koperasi selaku motivator pengaruhi nilai terhadap nilai.
       Dalam menjajaki aktivitas , Koperasi melandaskan kegiatannya bersumber pada prinsip Koperasi Sekunder yang merupakan totalitas organisasi Koperasi. Terkait tatanan kelembagaan koperasi, Sebagaimana dikenal, tatanan kelembagaan koperasi terdiri atas peranan pengurus, peranan pengawas serta peranan manajer dan karyawan koperasi tindih. Dalam kaitannya dengan peranan manajerial misalnya, meski secara yuridis keberadaan manajer dalam struktur kelembagaan koperasi dinyatakan selaku pembantu pengurus, tetapi sesungguhnya bisa mengambil alih nyaris seluruh guna yang saat ini dijalankan oleh pengurus
       Dalam kelembagaan koperasi ada 2 kedudukan yang menunjang kelembagaan koperasi, ialah kedudukan lembaga kelompok koperasi( cooperative group) serta kedudukan lembaga usaha( cooperative enterprise). Sehingga mutu lembaga koperasi hendak dipengaruhi oleh mutu partisipasi anggota koperasi didetetapkan oleh aspek intern serta ekstern koperasi.
- PENUTUP
       Pengamat perlu melakukan riset dan analisis mengenai seberapa besar pengaruh teknologi informasi dan partisipasi dari sepenuhnya anggota dalam memajukan koperasi. Koperasi pula membutuhkan orang- orang yang kompeten dan dapat bekerja dengan baik biar dapat menopang para anggota koperasi dalam mempraktikkan teknologi informasi.
       Dalam upaya pemberdayaan petani kopi mendukung guna dapat melaksanakan pengembangan peran koperasi dalam pemberdayaan petani dan mempengaruhi nyata terhadap upaya pemberdayaan petani kopi kebalikannya secara parsial peran Koperasi dalam upaya pemberdayaan petani kopi sebagian variabel memberikan pengaruh yang signifikan antara lain peran Koperasi sebagai mitra usaha, pemberi pelatihan, dan motivator, kebalikannya variabel yang tidak pengaruhi ialah fasilitator pemasaran dan fasilitator permodalan.
       Dan dengan terselenggaranya kegiatan pelatihan penguatan kelembagaan koperasi buat petani kopi telah bagikan dampak yang bersifat positif buat masyarakat setempat. Hal ini ditunjukkan dalam pelaksanaan pelatihan yang dilaporkan jika partisipan pelatihan telah mengalami pergantian pengetahuan terpaut lembaga koperasi dan organisasi koperasi.
DAFTAR PUSTAKA