Dalam sebuah perusahaan, bahan penolong memiliki arti yang sangat penting karena menjadi modal terjadinya proses produksi sampai hasil produksi. PT. X ini merupakan perusahaan yang bergerak di bidang produksi dan distribusi garam. Selama ini PT. X dalam kebijaksanaan pengadaan persediaan bahan penolong belum menerapkan metode Economic Order Quantity (EOQ). Pembelian bahan penolong hanya berdasarkan kebutuhan produksi. Terkadang perusahaan membeli bahan penolong dalam jumlah yang relatif besar, sehingga akan menyebabkan pemborosan pada biaya penyimpanan bahan penolong.
PT. X menghadapi tantangan dalam meningkatkan produktivitas di bagian  divisi produksi. Masalah yang diidentifikasi termasuk kecepatan produksi yang tidak konsisten. Salah satu pengukuran produktivitas yang dapat digunakan adalah metode Overall Equipment Effectiveness (OEE). Meskipun metode OEE sering dikaitkan dengan peralatan dan mesin, konsep dasarnya dapat diterapkan pada berbagai aspek organisasi. Metode OEE mengukur tiga komponen utama yaitu Availability (Ketersediaan), Performance (Kinerja) dan Quality (Kualitas) yang dapat disesuaikan untuk mengukur produktivias individu atau tim karyawan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H