Mohon tunggu...
Sosok

Bocor, Bocor, Bocor

9 April 2019   04:51 Diperbarui: 9 April 2019   05:24 83
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosok Cerita Pemilih. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG

Berulangkali Prabowo mengatakan soal kebocoran. Menimbulkan kepanikan massa, setidaknya di kalangan pendukungnya. Jokowi pun langsung menepis dan melakukan serangan balik. Ia meminta Prabowo membuktikan mana yang bocor dan menunjukkan buktinya.

Kekhawatiran Prabowo barangkali ada benarnya. Namun, jika ia terus saja mengulang kata itu dan tidak menyuguhkan bukti konkret, maka hanya akan dianggap angin lalu. Apalagi jurus ini sudah digunakan pemilu sebelumnya.

Seharusnya ia menempuh jalur hukum yang sudah tersedia dan menyodorkan bukti-bukti konkret. Peraturan perundang-undangan yang telah disusun dibuat untuk itu. Ini akan lebih baik daripada menimbulkan kepanikan massa.

Kecuali jika memang jalur hukum sudah ditempuh dan tidak menghasilkan penindakan sesuai yang diharapkan, tentu cara lain dengan mempublikasikannya. Tujuannya untuk menekan penegak hukum mengusut tuntas.

Apalagi KPK telah membantahnya. Prabowo mendapat legitimasi setelah ada pemberitaan KPK menemukan 'kebocoran' yang sebenarnya bukan seperti yang dimaksud Prabowo. KPK hanya berpikir seharusnya APBN dapat lebih tinggi dibanding yang saat ini ada. Namun tidak serta merta dianggap kebocoran. Cukup dengan mengkaji ulang regulasi perekonomian untuk menggenjotnya. Dan jelas Prabowo tidak mengarah ke hal-hal semacam ini.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosok Selengkapnya
Lihat Sosok Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun