Mohon tunggu...
Jelita Mutiara Hati
Jelita Mutiara Hati Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Universitas Diponegoro

Berjalan atau berlari, asal jangan berhenti

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

PKM Pengabdian Masyarakat, Memanfaatkan Limbah Jerami Menjadi Biofoam

19 Agustus 2021   19:10 Diperbarui: 19 Agustus 2021   19:21 1204
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kegiatan Pengabdian Masyarakat, Sosialisasi Cara Pembuatan Biofoam dari Limbah Jerami (dokpri)

Tidak dapat dipungkiri bahwa saat ini pencemaran lingkungan akibat limbah plastik semakin melonjak.  Ditambah dengan situasi pandemi Covid-19, penggunaan plastik semakin meningkat karena masyarakat lebih sering berbelanja online yang menggunakan plastik sebagai kemasan. Melihat permasalahan tersebut, melalui Program Kreativitas Mahasiswa Pengabdian Masyarakat, mahasiswa Universitas Diponegoro berinisiatif untuk membuat kemasan alternatif pengganti plastik yang ramah lingkungan yaitu biofoam.

Biofoam merupakan kemasan alternatif pengganti styrofoam yang terbuat dari bahan baku alami, yaitu pati dengan tambahan serat untuk memperkuat strukturnya. Tim dari Sekolah Vokasi UNDIP yang beranggotakan Zhulya Nur Chofifa, Fitri Dwi Nurlaili, Jelita Mutiara Hati, dan Karina Harry Purbawati, memutuskan untuk menggunakan limbah jerami sebagai bahan baku pembuatan biofoam ini. Dalam pelaksanaanya, tim yang berasal dari program studi Teknologi Rekayasa Kimia Industri ini dibimbing oleh Dosen Pembimbing Ibu Heny Kusumayanti, S.T., M.T. 

Kenapa sih kok pakai jerami?

Jerami digunakan karena jerami merupakan bahan lignoselulosa yang mengandung 37,71% selulosa yang dapat dimanfaatkan sebagai bahan bioplastik dengan sifat termoplastik yang berpotensi mudah dibentuk atau dicetak. Selain itu, desa tempat pengabdian masyarakat kami yang terletak di Desa Sumbergedong, Kecamatan Trenggalek memiliki limbah jerami yang melimpah yang dihasilkan dari lahan pertanian pasca panen. Jadi, selain menghasilkan produk biofoam yang ramah lingkungan, program pengabdian masyarakat ini juga bermanfaat untuk mengurangi limbah dan pencemaran lingkungan.

Kegiatan Pengabdian Masyarakat, Sosialisasi Cara Pembuatan Biofoam dari Limbah Jerami (dokpri)
Kegiatan Pengabdian Masyarakat, Sosialisasi Cara Pembuatan Biofoam dari Limbah Jerami (dokpri)

Lalu bahan apa saja yang digunakan untuk membuat biofoam?

Bahan utama yang digunakan yaitu jerami dan tepung terigu. Selain itu bahan yang digunakan berupa bubuk NaOH 10%. NaOH di sini berfungsi sebagai bahan aktif untuk melarutkan lignin dan karbohidrat sehingga selulosa dapat terlepas dari ikatannya. Bahan pendukung lainnya yaitu air dan PVA.

Nah, untuk cara pembuatannya sendiri terdiri atas 3 tahap. Yang pertama yaitu tahap pulping, dimulai dari mencuci jerami lalu potong menjadi kecil-kecil. Lalu menambahkan NaOH dengan perbandingan jerami:NaOH sebanyak 4:1. Setelah itu, menambahkan air secukupnya lalu direbus selama kurang lebih 60 menit. Tahap kedua adalah tahap pembuatan adonan, yaitu mencuci rebusan jerami lalu memblender hingga halus. Kemudian menambahkan 1:4 tepung tapioka. Tahap ketiga adalah pencetakan yaitu press adonan biofoam. Lalu oven hingga kadar air hilang selama 25 menit. Biofoam pun siap digunakan.

Kegiatan yang telah dilakukan selama 2 bulan lebih didapatkan hasil berupa produk biofoam dari limbah jerami yang dapat digunakan sebagai kemasan pengganti styrofoam dan box karton. Biofoam ini memiliki kelebihan dibandingkan kemasan dari styrofoam yang mana dapat diuraikan secara alami dan mudah dalam pembuatannya serta tidak mengandung bahan kimia yang berbahaya bagi lingkungan.

Di Trenggalek sendiri terdapat UMKM yang memproduksi camilan berupa alen-alen, penjual buah, dan juga UMKM rajut, sehingga dari adanya produk biofoam ini dapat digunakan sebagai kemasan pengganti styrofoam buah dan box karton. Hal tersebut dapat berpotensi menjadi pengembangan usaha baru yaitu pembuatan kemasan biofoam yang nantinya akan bekerja sama dengan UMKM lain yang ada di Trenggalek sehingga dapat meningkatkan perekonomian masyarakat sekitar. Selain itu, dengan adanya program ini diharapkan dapat menjadi salah satu upaya dalam meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap pentingnya menjaga lingkungan sekitar, salah satunya dengan pemanfaatan sampah atau limbah yang tidak terpakai.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun