Solusi nya yaitu es dawet Jepara. Es Dawet Jepara adalah salah satu minuman tradisional khas Indonesia yang berasal dari Kabupaten Jepara, Jawa Tengah. Minuman ini memiliki nilai sejarah, budaya, dan cita rasa yang khas, menjadikannya salah satu kekayaan kuliner nusantara. Es Dawet Jepara bukan hanya sebuah minuman, tetapi juga representasi dari identitas budaya yang kaya, yang terus dijaga oleh masyarakat Jepara. Dengan mempromosikannya, kita ikut melestarikan tradisi dan kekayaan lokal Indonesia.
Es dawet Jepara sudah dikenal sejak lama sebagai minuman tradisional yang biasa disajikan pada acara-acara adat, pernikahan, hingga kenduri. Di Jepara, minuman ini memiliki keunikan dibandingkan dengan dawet dari daerah lain karena cita rasanya yang khas dan komposisi bahan-bahannya. Dawet Jepara juga sering dikaitkan dengan budaya lokal yang kental, termasuk tradisi mempererat hubungan sosial. Di masa lampau, es dawet Jepara tidak hanya sekadar pelepas dahaga, tetapi juga menjadi simbol keramahan tuan rumah kepada tamu.
Es dawet Jepara terdiri dari bahan-bahan berikut:
Cendol/dawet: Terbuat dari tepung beras atau tepung sagu yang berwarna hijau karena diberi pewarna alami daun pandan atau suji.
Kuah santan: Santan kelapa segar yang dimasak hingga matang untuk memberikan rasa gurih.
Gula merah cair: Terbuat dari gula kelapa lokal yang memberikan rasa manis alami dan aroma khas.
Es serut: Es batu yang dihancurkan untuk memberikan kesegaran.
Pelengkap: Terkadang ditambahkan tape ketan, nangka, atau kolang-kaling untuk memperkaya rasa dan tekstur.
Rasa dari es dawet Jepara adalah perpaduan antara manis, gurih, dan segar, membuatnya cocok diminum di siang hari yang panas.
Berikut langkah-langkah sederhana membuat es dawet Jepara:
Membuat Dawet/Cendol. Campurkan tepung beras, air, dan air daun pandan hingga menjadi adonan cair. Masak adonan sambil terus diaduk hingga mengental. Cetak dawet menggunakan cetakan khusus ke dalam wadah berisi air dingin atau es untuk membentuk tekstur cendol. Membuat Kuah Gula Merah. Rebus gula merah dengan air hingga larut. Tambahkan sedikit daun pandan untuk aroma.Â
Membuat Kuah Santan. Masak santan kelapa dengan sedikit garam sambil terus diaduk agar tidak pecah. Meracik Minuman. Siapkan gelas, masukkan cendol, tambahkan kuah santan, gula merah cair, dan es serut. Tambahkan pelengkap seperti tape atau buah nangka jika diinginkan.
Untuk menikmati es dawet Jepara, dengan aduk terlebih dahulu agar sirup gula merah dan kuah santan tercampur rata. Tambahkan es batu agar lebih segar. Nikmatin perlahan untuk merasakan perpaduan manis, gurih, dan kenyal dari cendol. Jika disajikan dalam wadah besar, lebih baik menikmati bersama teman atau keluarga untuk menambahkan.
Es Dawet Jepara memiliki nilai ekonomis tinggi karena berbahan baku lokal, mudah dibuat, dan banyak diminati. Cocok untuk usaha kecil dengan modal rendah namun potensi keuntungan besar, terutama di lokasi wisata atau acara ramai.
Nilai Sejarah dan Budaya
1. Simbol Keramahan
Dalam budaya Jepara, menyuguhkan es dawet adalah bentuk penghormatan dan keramahan terhadap tamu.
2. Bagian dari Tradisi Lokal
Es dawet Jepara sering hadir dalam berbagai upacara adat dan menjadi bagian dari tradisi kuliner yang diwariskan turun-temurun.
3. Pemberdayaan Ekonomi Lokal
Minuman ini turut mendukung ekonomi lokal karena bahan-bahan seperti gula kelapa dan santan banyak dihasilkan oleh petani di Jepara.
4. Pelestarian Kuliner Tradisional
Dengan tetap mempertahankan resep dan cara pembuatannya yang asli, es dawet Jepara menjadi bagian penting dari pelestarian warisan kuliner nusantara.
Ada juga bisa mendapatkan es dawet Jepara ini disekitr Kota semarang, yaitu pasar peterongan. Biasanya warung tersebut buka dari jam 3 pagi sampai 9 malam.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H