Perempuan muda hebat dunia yang menyumbangkan ide-ide kreatif untuk masyarakat, membangun Islam dan Indonesia melalui seleksi ketat dari 250 pendaftar terpilih 50 perempuan dari Kabupaten/Kota seluruh Indonesia dan 15 perempuan perwakilan dari negara lain. Apresiasi terhadap perempuan juga disampaikan oleh Bapak Presiden RI pada saat opening ceremony IYMWF 2018 "Secara pribadi saya sangat percaya kepada perempuan, saya buktikan Menteri di Kabinet setelah saya dilantik ada sembilan (9) menteri perempuan, ada yang lembut lemah gemulai, ada yang galak agresif, ada yang pantang menyerah. Pada Asean Games ada 12 medali emas diraih oleh atlet perempuan." Pujian juga ditujukan pada para atlet, para penggiat pendidikan.
Kegiatan IYMWF sangat padat, manfaatnya sangat kami rasakan karena panitia telah mempersiapkan agenda/jadwal dengan tepat. Semua dikoordinasikan dengan baik mulai diskusi hari pertama sampai hari ke dua makan malam bersama Kemenpora Bapak Imam Nahrowi, hari ketiga kami berkunjung ke Pondok Pesantren Al Hamid di Cengkareng dan Kantor Pusat Nahdlatul Ulama di Jakarta Pusat disambut oleh Bapak Yahya Cholil. Akhir kegiatan kami adalah closing ceremony oleh Ibu Yohana Susana Yembise semua berjalan sukses dan lancar. Selamat untuk ketua Hijroatul Maghfiroh dan panitia yang lainnya.
Sebagai salah satu participant yang lolos seleksi, aktivitas saya sehari-hari adalah dosen sekaligus ketua Ranting Pakis Fatayat NU yang merupakan bagian dari Pengurus Anak  Cabang Sawahan Kota Surabaya. Tim seleksi IYMWF adalah Pengurus Harian Fatayat NU, staff ahli kementrian, dan aktifis perempuan (Komnas Perempuan dan KPAI). Participants harus mengirimkan ide-ide kreatifnya, inisiasi sosial yang saya angkat adalah "Educational Initiative and Social Impact with Digital Innovation".
Ketua PP Fatayat NU Anggia Ermarini, MKM juga berpesan, perempuan memiliki peran penting sebagai agen perdamaian. Mengoptimalkan potensi, kekuatan perempuan memberikan solusi yang praktis dan cara yang kreatif, metode partisipatif, cara belajar yangg sangat mudah, berkontribusi untuk dunia yang lebih baik. Pancasila is our characterise pluralism and religious values, remaind pancasila doktrin in UUD 1945, sayangnya banyak yang menyatakan Pancasila sebagai dasar negara tapi tidak tercermin dalam aksi mereka. Salah satu sila Pancasila adalah Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. Quality of islam moderat, tawasut, tolerance. Fatayat NU is young women organisation who be high qualified generation, with tolerance, akomodating. Fatayat NU awal berdiri di kota Surabaya 68 tahun yang lalu, saat ini mengulang kembali, mereduksi kembali menuju perubahan mulai dari sekarang, jika bukan kita siapa lagi, utk kehidupan lebih baik, esok yg lebih baik, dimulai dari wanita, pendidikan pertama bagi anak-anak dan semua.
IYMWF menghasilkan enam (6) rekomendasi yaitu :
1. Islam agama rahmatan lil'alamin dan perdamaian dunia (Islam Nusantara)
2. Menigkatkan kepemimpinan perempuan di semua bidang yang mencakup politik, pendidikan, kesehatan, ekonomi, teknologi, serta dalam komunitas agama
3. Menentang Radikalisme dan ekstremisme kekerasan
4. Kami berkampanye menentang pernikahan anak dan diskriminasi terhadap wanita dan gadis Muslim
5. Layanan kesehatan berbasis masyarakat
6. Literasi digital, menyebarkan  nilai-nilai toleransi Islam (tasamuh), moderasi (tawassuth), dan  kesetaraan (musawah) untuk melawan pidato kebencian dan propagandaKami mengutuk penyebaran berita palsu dan hoax menggunakan sentimen agama untuk mendapatkan keuntungan politik dan ekonomi.
Deklarasi IYMWF.
IYMWF tidak berhenti disini, akan terus melakukan hal-hal nyata yang dapat dirasakan kebermanfaatannya untuk masyarakat.
Semangat Pemuda Pemudi, Selamat Hari Sumpah Pemuda. Selamat untuk saya, pengalaman yang luar biasa di IYMWF, Selamat mengulang hari lahir untukku. GILA Gigih, Inovativ, Loyal, Atraktiv.
Bravo Fatayat NU!!!
Penulis
Jelita Citrawati Jihan, Dosen Perencanaan Wilayah dan Kota UNIPA Surabaya.
Pemenang Anugerah Puspiptek 2018, penulis buku "Innovation For All"