Mohon tunggu...
M. Gazali Noor
M. Gazali Noor Mohon Tunggu... Jurnalis - Wartawan.

Hobi pada buku bacaan dan pemikiran rasional dan humanis

Selanjutnya

Tutup

Halo Lokal

Raja Kecil "Tenggelamkan" Media Lokal Lewat Media Besar

15 September 2024   03:43 Diperbarui: 15 September 2024   03:58 27
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Halo Lokal. Sumber ilustrasi: PEXELS/Ahmad Syahrir

UPAYA "RAJA KECIL' TENGGELAMKAN MEDIA LOKAL LEWAT MEDIA ARUS UTAMA.

Judul yang kami pasang di atas lebih spesifik lagi biar anda tidak bertanya-tanya, adalah raja kecil tingkat "kabupaten", itu yang kami maksud.

Mungkin anda bertanya lagi, kabupaten yang mana? Maaf, kalau yang itu kami simpan di kantong kami saja, soalnya rada-rada ngeri ceritanya ini. Kabupaten ini pun ada periode-periodenya, jadi, tergantung situasi siapa yang berkuasa. Kadang kala kabupatennya bebas dari singgungan artikel ini bila si "raja kecil" daerahnya berganti.

Ini adalah tentang Kabupaten yang dipimpin seorang yang "sukses" memasang sanak famili dan penjilatnya yang tak berkompeten di segala lini pemerintahan daerahnya sampai ke wakil rakyat (legislatif) daerah.

Untuk naik ke puncak kekuasaan daerah pun pemimpin ini sukses dari menghambur duit politik uang dahulunya, satu kabupaten masih ingat.

Camat, lurah, hingga Ketua RT dibayar untuk menjadi Tim Pemenangan dinasti keluarga ini. Dilaporkan? Siapa yang berani, beberapa lembar duitnya saja hukum bisa diputar balik di negeri yang termasuk terkorup di dunia.

Dari penambal ban hingga ulama semua pura-pura tidak tahu apa yang terjadi di daerah ini.

Kemana media-media, wartawan, LSM? Aeeeh...diantara mereka akan diam seribu bahasa bila dimanjakan dengan Kontrak Berita atau proyek bernilai ratusan juta rupiah. Katanya.

Saat ini, di jaman internet dan digital ini, hidup sudah seperti mengharuskan untuk konsumtif atau banyak pengeluaran sehari-hari. Baru-baru ini sampai air galon pun dituduh sebagai penyebab kelas menengah terancam miskin. Rakyat rata-rata memang sudah menjadi "anak manja". Untuk mau merebus air saat ini sudah jadi manusia langka.

Saat memulai mengetik paragraf pertama untuk kritik sosial saja sudah dibayangi ancaman biaya hidup satu jam ke depan. Makanya sukar dicari orang idealis dan berintegritas di jaman ini.

Iya tetap ada orang-orang kritis, namun jumlah mereka terlalu sedikit dan bisa pula kritis hanya karena dendam politik saja.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Halo Lokal Selengkapnya
Lihat Halo Lokal Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun