Makam Panjang, begitulah sebutan untuk beberapa makam kuno yang satu ini. Sesuai dengan namanya, makam ini memang berukuran sangat panjang secara fisik. Bila makam orang biasa memiliki panjang paling maksimal 2-3 meter, untuk makam ini panjangnya beda dari makam biasa.Dari nisan yang satu dengan nisan yang lainnya pada masing-masing makam itu memiliki panjang sekitar 9 meter.
Begitulah keunikan makam Panjang yang ada di Dusun Makam Panjang Desa Leran Kecamatan Manyar, Kabupaten Gresik – Jawa timur. Berada di kawasan situs bersejarah Makam Siti Fatimah binti Maimun.
Siti Fatimah Binti Maimun adalah wanita yang dikenal sebagai salah satu penyebar syiar agama Islam di Nusantara pada masa lampau. Beliau merupakan kerabat dari Syekh maulana Malik Ibrahim, penyebar syiar agama Islam yang makamnya berada di pusat kota Gresik.
Cukup menarik menyimak makam-makam yang Terletak sekitar 100 meter sebelah timur makam Siti Fatimah Binti Maimun itu.
Sedangkan orang –orang yang dimakamkan di Makam Panjang itu adalah paman dari Siti Fatimah Binti maimun yang pada saat itu menjadi pengawal dan pengikut setia Siti Fatimah binti Maimun.
Ada enam makam yang berukuran panjang di sana yang masing-masing memiliki nama orang yang dimakamkan. Berurutan dari tiga makam yang berada disebelah barat dan di dalam pagar berdinding setingi pinggang. Disana dimakamkan Sayid Djakfar, Sayid Kharim dan Sayid Syarif.
Sedangkan untuk makam yang di sebelah timurnya dan berada di dalam pagar bertembok adalah makam Sayid Djalal dan Sayid Djamal. Tak jauh di depan makam ini terdapat makam Sayid Djamaludin.
Namun entah kenapa makam Sayid Djamalaudin ini tidak berada dalam satu lingkup makam yang berdinding tembok itu. Makam justru terpisah dan berada di luar tanpa ada pagar berdinding batu.
Makam Panjang yang di bawah naungan pohon bambu itu setiap harinya juga ramai dikunjungi oleh para warga yang berziarah, berwisata religi atau hanya untuk sekedar melihat-lihat saja.
Tak jarang diantara mereka yang melantunkan bacaan doa itu bertirakat disana dengan maksud dan tujuan tertentu untuk mendapatkan barokah, jimat dan pusaka atau  berusaha menerawang untuk mengetahui tentang sosok sang Panglima itu pada kehidupannya di masa lampau.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Lihat Travel Story Selengkapnya