Mohon tunggu...
Heri Agung Fitrianto
Heri Agung Fitrianto Mohon Tunggu... lainnya -

Penikmat wisata dan perjalanan yang tinggal di Kota Tuban - Jawa Timur.\r\n\r\nArtikel2 perjalanan saya yang menarik lainnya bisa Anda baca di blog saya : http://jelajah-nesia2.blogspot.com dan http://jelajah-nesia.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Travel Story

Jejak Perjuangan Bangsa di Monumen Tugu Pahlawan - Surabaya

20 September 2013   20:28 Diperbarui: 24 Juni 2015   07:37 1120
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Monumen Tugu Pahlawan tentu banyak yang tahu dan mengenalnya sebagai  bangunan untuk mengenang jejak sejarah perjuangan bangsa Indonesia, khususnya yang terjadi di Kota Surabaya. Namun mungkin banyak yang belum tahu tentang  sejarah dan sisi lain tentang Monumen Tugu Pahlawan.Baik ketika awal dibangun atau dalam perkembangan selanjutnya. Monumen  Tugu Pahlawan yang menjadi ikon dan land mark Kota Surabaya ini setinggi 45 yard (40.5 meter)  dan berbentuk Lingga atau paku terbalik. Tubuh monumen berbentuk  Canalures atau lengkungan-lengkungan  sebanyak 10 lengkungan  dan terbagi atas 11 ruas.

Tinggi, ruas, dan canalures itu ternyata bermakna simbolis  tanggal 10, bulan 11 , tahun 1945 yang berarti tgl 10 November 1945 yang merupakan saat terjadinya pertempuran hebat antara arek-arek  Pejuang Surabaya melawan tentara  Sekutu dan Belanda yang hendak menjajah kembali bangsa Indonesia. Pada setiap tahunnya tgl  10 November kemudian diperingati oleh bangsa Indoensia sebagai  Hari Pahlawan.
Pada masa kolonial , di kawasan Monumen Tugu Pahlawan ini terdapat gedung Raad Van Justitie yang digunakan sebagai markas Kenpetai pada masa pendudukan penjajah Jepang. Sesuai SK Walikota Surabaya No 188.45/251/402.1.04/1996 no urut 45, kawasan Monumen Tugu Pahlawan ditetapkan sebgai Bangunan Cagar Budaya.
Ada dua pendapat mengenai siapa yang menjadi pemrakarsa, sekaligus arsitek monumen yang dibangun pada tahun 1951 dan terletak di Jalan Pahlawan Surabaya ini.  Gatot Barnowo berpendapat  bahwa pembangunan monumen ini diprakarsai oleh Doel Arnowo, yang saat itu menjabat sebagai Kepala Daerah Kota Besar Surabaya. Kemudian ia meminta Ir. Tan untuk merancang gambar monumen yang dimaksud yang kemudian  diajukan kepada Presiden Soekarno.
Sedangkan menurut Ir. Soendjasmono, pemrakarsa monumen ini adalah Ir. Soekarno sendiri. Ide itu kemudian mendapat perhatian khusus dari  Doel Arnowo. Tentang  perencanaan dan gambar Monumen Tugu Pahlawan itu diserahkan kepada Ir. R. Soeratmoko, yang telah mengalahkan beberapa arsitektur lainnya dalam sayembara pemilihan arsitek untuk membangun monumen ini.
Pada awalnya pekerjaan pembangunan Monumen Tugu Pahlawan ditangani Balai Kota Surabaya sendiri. Pembangunan kemudian dilanjutkan oleh Indonesian Engineering Corporation, yang diteruskan oleh Pemborong Saroja.
Monumen yang dibangun selama sepuluh bulan ini akhirnya diresmikan oleh Presiden Soekarno pada tanggal 10 Nopember 1952.
Di bagian bawah monumen terdapat bangunan  Museum Perjuangan 10 November Surabaya yang menyimpan benda-benda yeng berkaitan dengan sejarah dan perjuangan arek-arek Surabaya.Ada juga foto-foto dokumentasi pembangunan Monumen Tugu Pahlawan.
Pada tahun 1991-1996 dilakukan pembenahan kawasan Tugu Pahlawan dan Museum Perjuangan 10 November Surabaya yang dipimpin oleh arsitek Ir. Sugeng Gunadi, MLA dari Institut Teknologi Sepuluh Nopember.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun