Berkunjung ke kota tuban – Jawa Timur terasa kurang lengkap dan sayang jika tidak menyempatkan diri mengunjungi wisata Pantai Boom Tuban. Pasalnya, wisata yang berada di pusat kota dan sekitar 200 meter arah utara dari alun-alun Tuban ini merupakan jejak kejayaan Tuban di masa lampau. Menurut literature sejarah, pada masa itu Pantai Boom Tuban ini merupakan pelabuhan kuno yang menjadi tempat lintasan dan transit perdagangan antar daerah dan Negara.
Di pantai Boom Tuban yang asri dengan taman-tamannya ini pengunjung bisa menikmati pemandangan pantai dengan berbagai aktifitas nelayannya .
Yang menarik, di pantai juga terdapat sebuah sumber air  yang unik karena airnya berasa tawar. Padahal lokasinya tepat berada di tepi pantai. Di sana terdapat dua sumur berair tawar yang berada di sebelah kanan dan kiri tak jauh di belakang loket tiket.
Kedua sumber air yang didalamnya hidup beberapa jenis ikan dan sudah diberi bis sumur itu diberi nama Tirta Jaladri dengan bangunannya yang berarsitektur jawa. Masing-masing bangunan itu pada dindingnya terdapat prasasti yang menceritakan sejarah Pantai Boom di masa lampau.
Sebelum Pantai Boom ini dibangun dan dikembangkan sebagai tempat wisata sejak tahun 2011, saat itu hanya terdapat  satu sumber air tawar di sebelah timur  yang terlihat dan benar-benar berada di tepi pantai.
Sumber air itu  sangat bening airnya dengan hanya diberi batas pelindung berupa bongkahan  batu-batu karang yang terlihat jelas bila air laut sedang surut.
Jika air laut sedang pasang, tak ayal sumber air tawar itu pun tidak tampak bentuk dan wujudnya karena tergenang dan bercampur dengan air laut yang keruh.
Sedangkan untuk sumber air yang berada di sebelah barat dulunya merupakan sumber air yang berada di daratan Pelabuhan kuno ini.
Bila dulu air dari kedua sumber itu  digunakan untuk berbagai keperluan warga sekitarnya seperti mandi, mencuci dan sebagainya, untuk saat ini air itu hanya digunakan untuk menyiram berbagai jenis tanaman yang ada di Pantai Boom.
Ada juga nelayan yang mengambil air tawar itu sebagai bekalnya selama melaut. Beberapa pengunjung yang merasa penasaran juga tak jarang menimba air di sumber itu dan mencicipi rasa airnya untuk membuktikan kebenaran rasa tawarnya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Lihat Travel Story Selengkapnya