Suasana sore hari di kota Lasem - Jawa Tengah sangat ramai pada hari Minggu tanggal 20 Oktober 2013. Untuk pertama kalinya , di kota kecil ini digelar Lasem Batik Carnival . Ribuan warga tumpah ruah memadati kanan kiri ruas jalan sepanjang 1 km dari Gapura Perumahan Madina Asri Jolotundo sampai Masjid Jami' Lasem .
Diiringi dengan musik drum band, ratusan pelajar dengan berkostum batik dengan desain yang beraneka ragam berlenggak lenggok di atas jalan aspal. Bagai model , mereka beraksi menunjukkan keindahan busananya.
Busana-busana itu ada yang tampil tanpa perlengkapan tdan ornamen tambahan. Tetapi ada juga peserta yang memberi ornamen dan perlengkapan tambahan seperti berbentuk sayap kupu-kupu, kelelawar, merak , jaring laba-laba dan sebagainya. Bahan yang mereka gunakan seperti kertas sak semen, bambu, benang dan sebagainya.
Bahkan, ada juga peserta karnaval yang berjalan sambil membawa dan membentangkan lembaran-lembaran kain Batik Lasem dengan warna dan motif yang berbeda.Yang menarik, tentu saja dengan keindahan pada kain batik Lasemyang mereka kenakan. Keindahan batik Lasem ini sangat terkenal karena memiliki ciri khas tersendiri.
Memang, karnaval Batik Lasem ini masih sederhana dan berskala kecil. Gaung publikasi dan gemerlapnya terasa jauh jika dibandingkan dengan karnaval bertema serupa yang berskala nasional dan internasional lainnya.
Tetapi dengan keindahan dan kekhasan Batik Lasem, karnaval ini tentu memiliki pesona dan daya tarik tersendiri. Terasa sayang kalau dilewatkan begitu saja.
Ketua Festival Lasem Yon Suprayoga melalui Wakilnya Muhammad Nur Rohman mengatakan bahwa tujuan dari Lasem Batik Carnival ini agar semakin mengangkat potensi Batik Lasem khususnya dan ikut mengangkat nama Lasem dari sisi tradisi dan budayanya.
“Batik Lasem Carnival ini diikuti oleh 62 orang yang memakai kostum batik besar dengan berbagai disain motif batik Lasem dan 230 orang figuran yang berbusana batik. ” ungkapnya.
Peran serta dari pengusaha batik Lasem, seniman dan masyarakat Lasem juga besar dalam mensukseskan acara ini. Menurut Mas De yang juga menjadi panitia, para pengusaha Batik di Lasem banyak yang berperan dengan meminjamkan kain-kain batik Lasem yang mereka punya untuk ditampilkan dalam karnaval ini.
Begitu pula dengan para seniman Lasem yang bekerja sama membantu menyukseskan gelaran even ini walau tanpa menerima bayaran sama sekali demi mengangkat potensi kota Lasem yang sangat kuat dan membanggakan ini .
Nur Rohman menambahkan untuk kendala dari Lasem Batik Carnival yang pertama ini adalah waktu yang cukup singkat dalam persiapan sehingga dalam disain kostum kurang maksimal. Namun tahun depan dia yakin gelaran yang direncanakan berlansgung tahunan ini akan semakin baik dan lebih besar lagi.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Lihat Travel Story Selengkapnya